Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, penyaluran program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari dana desa (DD) di daerah setempat telah mencapai 98 persen dari total 127 desa.
"Penyaluran BLT DD itu sekitar 98 peQrsen. Tinggal lima desa yang belum menyalurkan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Lombok Tengah, Zaenal Mustakim di Praya, Rabu.
Lima desa yang belum menyalurkan BLT DD tahap pertama 2023 itu yakni Desa Labulian, Desa Nyerot, Desa Bakan, Desa Mantang dan Desa Stuta. Ke lima desa tersebut belum menyalurkan BLT DD, karena belum melakukan musyawarah desa kelompok penerima manfaat (KPM).
"Target bulan ini harus sudah rampung untuk BLT DD tahap pertama ini, kita terus memberikan pembinaan," katanya.
Ia mengatakan, dalam program BLT DD itu KPM diberikan bantuan Rp300 ribu untuk satu bulan dan diberikan per triwulan, sehingga jumlah bantuan yang diberikan itu Rp900 ribu.
"Sasaran dalam program ini ditentukan oleh pemerintah desa melalui Musdes KPM," katanya.
Bantuan itu diberikan kepada masyarakat kurang mampu dengan harapan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Selain itu, program ini diharapkan bisa menjaga peningkatan inflasi pasca pandemi COVID-19.
Pemberian uang tunai kepada keluarga miskin atau tidak mampu yang bersumber dari Dana Desa untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan ekstrem dan mengurangi dampak ekonomi akibat adanya pandemi.
"Program ini untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan," katanya.
Oleh karena itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat atau KPM untuk bisa menggunakan dana tersebut dengan baik, sehingga ekonomi bisa tumbuh dengan baik.
"Warga kita imbau supaya dana itu dimanfaatkan untuk kebutuhan keluarga, bulan untuk yang lain," katanya.
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) Republik Indonesia menyalurkan bantuan sosial berupa beras sebanyak 4407 ton bagi warga kurang mampu di Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat.
"Bantuan beras itu diberikan kepada 146.903 keluarga penerima manfaat (KPM) di Lombok Tengah," kata Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lombok Tengah, H Lalu Wiraningsun .
Penyaluran program bansos dari pemerintah pusat tersebut diberikan untuk tiga bulan mulai Maret, April, Mei dan jumlah bantuan sosial beras yang diberikan itu sebesar 10 kilogram per masing-masing keluarga penerima manfaat untuk satu bulan.
"Jadi KPM itu diberikan bantuan sosial beras sebanyak 30 kilogram untuk tiga bulan. Namun, tahap awal diberikan 10 kilogram," katanya.
"Penyaluran BLT DD itu sekitar 98 peQrsen. Tinggal lima desa yang belum menyalurkan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Lombok Tengah, Zaenal Mustakim di Praya, Rabu.
Lima desa yang belum menyalurkan BLT DD tahap pertama 2023 itu yakni Desa Labulian, Desa Nyerot, Desa Bakan, Desa Mantang dan Desa Stuta. Ke lima desa tersebut belum menyalurkan BLT DD, karena belum melakukan musyawarah desa kelompok penerima manfaat (KPM).
"Target bulan ini harus sudah rampung untuk BLT DD tahap pertama ini, kita terus memberikan pembinaan," katanya.
Ia mengatakan, dalam program BLT DD itu KPM diberikan bantuan Rp300 ribu untuk satu bulan dan diberikan per triwulan, sehingga jumlah bantuan yang diberikan itu Rp900 ribu.
"Sasaran dalam program ini ditentukan oleh pemerintah desa melalui Musdes KPM," katanya.
Bantuan itu diberikan kepada masyarakat kurang mampu dengan harapan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Selain itu, program ini diharapkan bisa menjaga peningkatan inflasi pasca pandemi COVID-19.
Pemberian uang tunai kepada keluarga miskin atau tidak mampu yang bersumber dari Dana Desa untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan ekstrem dan mengurangi dampak ekonomi akibat adanya pandemi.
"Program ini untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan," katanya.
Oleh karena itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat atau KPM untuk bisa menggunakan dana tersebut dengan baik, sehingga ekonomi bisa tumbuh dengan baik.
"Warga kita imbau supaya dana itu dimanfaatkan untuk kebutuhan keluarga, bulan untuk yang lain," katanya.
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) Republik Indonesia menyalurkan bantuan sosial berupa beras sebanyak 4407 ton bagi warga kurang mampu di Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat.
"Bantuan beras itu diberikan kepada 146.903 keluarga penerima manfaat (KPM) di Lombok Tengah," kata Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lombok Tengah, H Lalu Wiraningsun .
Penyaluran program bansos dari pemerintah pusat tersebut diberikan untuk tiga bulan mulai Maret, April, Mei dan jumlah bantuan sosial beras yang diberikan itu sebesar 10 kilogram per masing-masing keluarga penerima manfaat untuk satu bulan.
"Jadi KPM itu diberikan bantuan sosial beras sebanyak 30 kilogram untuk tiga bulan. Namun, tahap awal diberikan 10 kilogram," katanya.