Samarinda (ANTARA) - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memprioritaskan program pembangunan instalasi listrik di sejumlah desa yang berada di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal atau 3T serta wilayah pedalaman.
Kepala Dinas ESDM Kaltim Munawar mengatakan saat ini masih ada 187 desa yang belum mendapatkan akses listrik dari PLN dari total 1.038 desa dan kelurahan yang ada di Kaltim. "Kurang lebih 18 persen wilayah desa yang belum tersambung listrik. Oleh sebab itu perlu untuk ditindak lanjuti," kata Munawar di Samarinda, Jumat.
Ia mengatakan wilayah desa dan kelurahan yang sudah tersambung aliran listrik PLN dan telah menyala 24 jam sebanyak 851 desa atau sekitar 82 persen. Munawar menyebutkan dari 187 desa tersebut sebenarnya sudah ada program penerangan pemerintah provinsi (pemprov) dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS) komunal di 35 desa.
"Adanya PLTS ini bisa memberikan dampak positif terhadap desa. Alhamdulillah di beberapa desa, sudah ada listrik yang terpasang 24 jam," sebut Munawwar. Munawwar mengakui ada berbagai kendala dalam proses memberikan layanan listrik di daerah-daerah pedesaan.
"Pertama, kendalanya karena keterjangkauan akses dan jarak yang luar biasa susah. Itu jadi tantangan. Jadi, bagi penyedia yang mendapatkan itu sangat menantang. Kami yang survei juga agak sulit," ujarnya.
Baca juga: PLN Jawa Timur catat penjualan tenaga listrik tumbuh 4,83 persen
Baca juga: Kemnaker jajaki kerja sama HMMI pelatihan teknisi kendaraan listrik
Salah satu daerah yang cukup sulit diakses adalah Kampung Mului yang terletak di Desa Swan Slutung, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser. Namun, kampung tersebut diupayakan menerima layanan listrik tahun 2024. Oleh sebab itu pihaknya memastikan akan fokus memprioritaskan desa-desa di kabupaten lain agar segera bisa mendapatkan sambungan listrik.
Kepala Dinas ESDM Kaltim Munawar mengatakan saat ini masih ada 187 desa yang belum mendapatkan akses listrik dari PLN dari total 1.038 desa dan kelurahan yang ada di Kaltim. "Kurang lebih 18 persen wilayah desa yang belum tersambung listrik. Oleh sebab itu perlu untuk ditindak lanjuti," kata Munawar di Samarinda, Jumat.
Ia mengatakan wilayah desa dan kelurahan yang sudah tersambung aliran listrik PLN dan telah menyala 24 jam sebanyak 851 desa atau sekitar 82 persen. Munawar menyebutkan dari 187 desa tersebut sebenarnya sudah ada program penerangan pemerintah provinsi (pemprov) dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS) komunal di 35 desa.
"Adanya PLTS ini bisa memberikan dampak positif terhadap desa. Alhamdulillah di beberapa desa, sudah ada listrik yang terpasang 24 jam," sebut Munawwar. Munawwar mengakui ada berbagai kendala dalam proses memberikan layanan listrik di daerah-daerah pedesaan.
"Pertama, kendalanya karena keterjangkauan akses dan jarak yang luar biasa susah. Itu jadi tantangan. Jadi, bagi penyedia yang mendapatkan itu sangat menantang. Kami yang survei juga agak sulit," ujarnya.
Baca juga: PLN Jawa Timur catat penjualan tenaga listrik tumbuh 4,83 persen
Baca juga: Kemnaker jajaki kerja sama HMMI pelatihan teknisi kendaraan listrik
Salah satu daerah yang cukup sulit diakses adalah Kampung Mului yang terletak di Desa Swan Slutung, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser. Namun, kampung tersebut diupayakan menerima layanan listrik tahun 2024. Oleh sebab itu pihaknya memastikan akan fokus memprioritaskan desa-desa di kabupaten lain agar segera bisa mendapatkan sambungan listrik.