Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan Program Kemitraan Dakwah Dai di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dan komunitas marjinal, sebagai upaya meningkatkan kapasitas masyarakat yang lebih baik khususnya pembelajaran agama Islam.
"Alhamdulillah, Baznas RI dapat melanjutkan program dakwah di daerah 3T, yang merupakan salah satu program terpenting dalam meningkatkan kesejahteraan umat," kata Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan melalui keterangan di Jakarta, Minggu.
Saidah mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan prioritas Baznas, untuk dapat menjangkau masyarakat yang memiliki keterbatasan akses terhadap pembelajaran ilmu agama.
Baca juga: Berikut 10 program prioritas Baznas entaskan kemiskinan di 2025
Ia menegaskan Baznas berkomitmen untuk memastikan dakwah menjangkau seluruh segmen masyarakat, baik di wilayah urban maupun rural.
Kegiatan ini juga turut mendorong kolaborasi dengan para dai yang dimiliki oleh organisasi sosial atau yayasan yang sudah bergerak di bidang dakwah di daerah 3T.
"Kami berkolaborasi dan bermitra dengan berbagai organisasi kemasyarakatan maupun kelompok pemerhati dakwah dan juga pendampingan mualaf. Kolaborasi ini penting karena Baznas membutuhkan keterjangkauan program," ujarnya.
Baca juga: Indonesia punya potensi zakat yang luar biasa sehingga perlu dioptimalkan
Hingga saat ini, program dakwah Baznas telah mencakup tujuh provinsi. Namun, Saidah berharap cakupannya dapat diperluas, terutama di daerah minoritas dan 3T yang sangat membutuhkan kehadiran program ini.
"Kami berharap tahun depan dapat menjangkau lebih banyak wilayah di Indonesia," ucap Saidah Sakwan.
Sementara itu, Sub Koordinator Bidang Dakwah Kementerian Agama RI Subhan Nur menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi Baznas dan komunitas yang telah menjangkau objek dakwah yang mungkin belum terjangkau oleh para dai lainnya.
Ia menekankan dakwah bukanlah tugas individu, namun dakwah merupakan tugas kolektif, sehingga secara kolaboratif harus memikirkan dakwah agar bisa menjangkau tiap-tiap umat Islam.
"Tidak banyak orang yang mengambil risiko terhadap dakwah di komunitas ini, tetapi inilah suatu kenyataan bahwa dakwah itu bukan saja urusan umat Islam, tetapi dakwah ini adalah instrumen agama yang digerakkan oleh Allah SWT kepada hati-hati hambanya yang dia kehendaki," tutur Subhan.
Baca juga: Baznas luncurkan program beasiswa bagi 10 ribu santri