Lombok Tengah (ANTARA) - Pengurus Korpri bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) melaksanakan program bedah rumah dengan menyasar 12 unit rumah tidak layak huni (RTLH) di 12 kecamatan di daerah setempat.
"Program bedah rumah ini merupakan wujud kepedulian aparatur sipil negara terhadap masyarakat kurang mampu yang belum memiliki rumah yang layak dihuni," kata Ketua Korpri Lombok Tengah Lalu Firman Wijaya di Lombok Tengah, Kamis.
Ia mengatakan melalui kolaborasi lintas instansi Korpri, Baznas, dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lombok Tengah, pembangunan dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup penerima manfaat.
"Ini bentuk pengabdian nyata Korpri kepada masyarakat. Ini merupakan bentuk pengabdian Korpri yang sedang merayakan hari jadi kepada masyarakat, khususnya yang belum memiliki rumah layak huni, untuk memperbaiki kualitas hidupnya,” ujarnya.
Ia mengatakan sasaran program adalah warga yang benar-benar membutuhkan serta siap melakukan swadaya, karena telah melalui proses verifikasi dan identifikasi yang dilakukan oleh Tim Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Lombok Tengah.
Baca juga: Pemerintah menggandeng swasta renovasi 8.000 unit rumah tak layak huni
"Penerima manfaat diusulkan oleh masyarakat melalui mekanisme pengajuan yang telah dilakukan," katanya.
Penerima bantuan program ini adalah masyarakat yang siap untuk berswadaya, yang diusulkan oleh masyarakat kepada Korpri melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Lombok Tengah.
Salah satu penerima bantuan, Nasriadi menyampaikan rasa haru dan syukur atas bantuan tersebut. Ia mengaku sebelumnya hanya tinggal di satu bilik reot bersama keluarganya.
Baca juga: Program bedah rumah diluncurkan di Lombok Utara
“Terima kasih kepada pemerintah, karena sudah membantu kami membangun rumah yang layak. Memang satu bilik reot itulah yang selama ini kami tempati,” ungkapnya.
Program Bedah Rumah Plus-Plus ini tidak hanya memberikan harapan baru bagi para penerima manfaat, tetapi juga menjadi simbol sinergi pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan kehidupan yang lebih layak dan sejahtera.
Dengan terlaksananya pembangunan di 12 titik berbeda, kegiatan ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas perumahan serta memperkuat semangat gotong royong di Kabupaten Lombok Tengah.
