Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan, harga garam saat ini mencapai Rp5 ribu per kilogram, sehingga cukup menguntungkan para petani garam di daerah setempat.

"Harga garam naik menjadi Rp5 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp3 ribu per kilogram," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Tengah, M Kamrin di Praya, Sabtu.

Ia mengatakan, harga garam naik, karena produksi garam di 2023 ini cukup terbatas. Hal itu dampak dari kondisi cuaca hujan yang tidak menentu pada peralihan musim kemarau 2023.

Sehingga pengolahan lahan garam baru mulai dilakukan dari sebelumnya pada bulan Maret sudah mulai persiapan. "Produksi garam ini tergantung kondisi cuaca, kalau cuaca cerah produksi meningkat. Sekarang ini sedang persiapan pengolahan lahan," katanya.

Ia mengatakan, luas lahan pertanian garam di Lombok Tengah mencapai 54 hektare yang ada di wilayah Selatan Lombok Tengah. Sedangkan produksi garam di Lombok Tengah mencapai 2000 ton dalam satu satu kali produksi. "Produksi garam dilakukan saat musim panas," katanya.

Baca juga: Produksi garam NTB menurun pengaruh cuaca ekstrem
Baca juga: Perkara impor garam industri segera disidang

Ia mengatakan, untuk program yang dilaksanakan pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi garam masih sebatas pembinaan, karena kondisi anggaran yang terbatas. Selain itu, lahan yang bisa dijadikan tempat budidaya garam hanya di wilayah Kecamatan Pujut dan Praya Timur atau bagian selatan Lombok Tengah. "Pembinaan terus kita tingkatkan melalui penyuluhan," katanya.

 

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024