Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Bupati Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, H Lalu Pathul Bahri jajaki kerja sama dengan Universitas Islam Al Azhar (Unizar) Mataram sebagai salah satu alternatif untuk persiapan kuliah calon penerima beasiswa kedokteran jalur Tahfiz (penghafal Al Quran).
"Selain melakukan kerja sama dengan Universitas Mataram, kita juga menjalin kerjasama dengan Unizar," kata Pathul Bahri dalam keterangan tertulisnya di Praya, Kamis.
Kedatangannya bersama rombongan ke Unizar Mataram untuk mendapatkan informasi tentang kuota dokter yang bisa diberikan kepada anak anak Tahfiz itu termasuk juga berapa biaya yang harus disiapkan bagi mahasiswa kedokteran jalur Tahfiz tersebut.
"Kami butuh informasi dari Pak Rektor, kira kira kami dikasi jatah berapa dan biaya yang harus kami siapkan," katanya.
Ia mengatakan, Pemerintah Daerah Lombok Tengah sangat peduli terhadap anak yatim, sehingga dibuatkan satu payung hukum yakni berupa peraturan Bupati tentang Rahman Rahim Day yakni hari kasih sayang bagi anak yatim di setiap 10 Muharram dengan memberikan santunan.
Pertanyaan kenapa berpikir harus sekolahkan anak miskin dan yatim menjadi dokter? kata dia. Karena Kabupaten Lombok Tengah sangat kekurangan tenaga dokter.
"Kita baru punya 200 orang dari 1.000 orang, angka ideal untuk jumlah penduduk Lombok Tengah," katanya.
Disamping itu tugas dokter jalur Tahfiz itu nanti mengelola klinik peduli yatim dan memberikan pengobatan secara gratis bagi orang miskin.
"Itu dibuatkan surat pernyataan yang wajib ditandatangani oleh calon dokter tersebut," katanya.
Rektor Universitas Islam Al Azhar Dr. Ir. M. Ansar menyambut baik pertemuan ini bahkan sudah ada rencana pihaknya untuk bertemu Bupati Lombok Tengah.
Beberapa tahun yang lalu ada MoU dengan Pemkab Lombok Tengah, namun sudah berakhir, karena sudah 5 tahun berlalu, semoga bisa disambung dan bekerja sama untuk lebih erat lagi.
"Ke depan, untuk melangkah maju perlu kerja sama dengan pihak lain dan tak bisa jalan sendiri, bangun kerja sama dengan perguruan tinggi luar dan dalam negeri, termasuk dengan Kabupaten Lombok Tengah," katanya.*
"Selain melakukan kerja sama dengan Universitas Mataram, kita juga menjalin kerjasama dengan Unizar," kata Pathul Bahri dalam keterangan tertulisnya di Praya, Kamis.
Kedatangannya bersama rombongan ke Unizar Mataram untuk mendapatkan informasi tentang kuota dokter yang bisa diberikan kepada anak anak Tahfiz itu termasuk juga berapa biaya yang harus disiapkan bagi mahasiswa kedokteran jalur Tahfiz tersebut.
"Kami butuh informasi dari Pak Rektor, kira kira kami dikasi jatah berapa dan biaya yang harus kami siapkan," katanya.
Ia mengatakan, Pemerintah Daerah Lombok Tengah sangat peduli terhadap anak yatim, sehingga dibuatkan satu payung hukum yakni berupa peraturan Bupati tentang Rahman Rahim Day yakni hari kasih sayang bagi anak yatim di setiap 10 Muharram dengan memberikan santunan.
Pertanyaan kenapa berpikir harus sekolahkan anak miskin dan yatim menjadi dokter? kata dia. Karena Kabupaten Lombok Tengah sangat kekurangan tenaga dokter.
"Kita baru punya 200 orang dari 1.000 orang, angka ideal untuk jumlah penduduk Lombok Tengah," katanya.
Disamping itu tugas dokter jalur Tahfiz itu nanti mengelola klinik peduli yatim dan memberikan pengobatan secara gratis bagi orang miskin.
"Itu dibuatkan surat pernyataan yang wajib ditandatangani oleh calon dokter tersebut," katanya.
Rektor Universitas Islam Al Azhar Dr. Ir. M. Ansar menyambut baik pertemuan ini bahkan sudah ada rencana pihaknya untuk bertemu Bupati Lombok Tengah.
Beberapa tahun yang lalu ada MoU dengan Pemkab Lombok Tengah, namun sudah berakhir, karena sudah 5 tahun berlalu, semoga bisa disambung dan bekerja sama untuk lebih erat lagi.
"Ke depan, untuk melangkah maju perlu kerja sama dengan pihak lain dan tak bisa jalan sendiri, bangun kerja sama dengan perguruan tinggi luar dan dalam negeri, termasuk dengan Kabupaten Lombok Tengah," katanya.*