Dokter spesialis : Penyebab dan cara mencegah terjadinya "honeymoon cystitis"

id nyeri pada vagina,honeymoon cystitis,penyebab honeymoon cystitis,Kista

Dokter spesialis : Penyebab dan cara mencegah terjadinya "honeymoon cystitis"

Secara umum keputihan, keluarnya cairan atau lendir dari vagina, merupakan kondisi alami. Namun, jika cairan tersebut berwarna kuning dan disertai bau menyengat, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada ibu hamil. (ANTARA/Ist)

Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Dr. dr. Gita Pratama, Sp.OG, Subsp. FER., M.Rep.Sc menjelaskan penyebab dan cara mencegah terjadinya honeymoon cystitis.

"Fenomena ini memang karena bulan madu, jadi mungkin frekuensi hubungannya juga sering, jadi terjadi iritasi, bukan infeksi," kata Gita dalam temu media di Jakarta, Rabu.

Dokter lulusan Universitas Indonesia itu menyampaikan bahwa fenomena itu kerap disamakan dengan infeksi pada saluran kemih. Padahal, terjadi iritasi di area uretra yang berada di antara saluran kandung kemih dan vagina wanita.

Adanya iritasi menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman bagi penderitanya. Dalam kondisi tersebut penderita dianjurkan untuk memeriksakan diri supaya dapat dipastikan ada atau tidaknya infeksi akibat bakteri. Dokter akan memberikan antibiotik jika pasien mengalami infeksi tersebut.

Selain frekuensi berhubungan intim yang sering, kebersihan vagina juga dapat menjadi salah satu pemicu honeymoon cystitis.

"Tentu saja higienitas perlu dijaga ya, jadi terutama kalau misalnya di tempat-tempat umum, kamar kecil, hati-hati karena bisa saja terkontaminasi bakteri," ucapnya.

Baca juga: Tanda reproduksi pria dan wanita perlu dikonsultasikan

Menurutnya, hal lain yang perlu diperhatikan yakni menjaga bakteri baik yang tumbuh dalam vagina. Pada zaman dulu, para peneliti meyakini bahwa ruangan dalam rahim dulunya tidak memiliki bakteri. Seiring perkembangan zaman akhirnya diketahui bahwa ada bakteri baik maupun bakteri buruk dalam rahim.

Jika keseimbangan bakteri terganggu maka bakteri yang sehat akan digantikan oleh bakteri yang bersifat tidak normal dan mampu masuk ke ruang rahim. Salah satu penyebabnya yakni adanya perubahan pH dalam vagina. Perubahan pH yang dipengaruhi oleh gaya hidup terjadi karena sering menggunakan sabun-sabun yang mengandung antiseptik.

"Itu justru merusak flora atau kuman yang normal di dalam vagina ya, itu menyebabkan tumbuhnya bakteri-bakteri yang enggak normal," ujar Gita.

Baca juga: Merck mendorong akses perawatan kesuburan berbasis pasien

Gita menyarankan masyarakat yang mengalami situasi tersebut segera memeriksakan diri ke rumah sakit supaya mendapat penanganan lebih lanjut.

Beberapa minggu lalu, masyarakat banyak memberikan reaksi pada sebuah kabar yang dibagikan melalui akun TikTok @dian_salma00. Dalam unggahan itu, pemilik akun mengatakan terkena honeymon cystitis usai menikah tujuh hari.

Ia lalu segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan prosedur medis lebih lanjut. Wanita berinisial DRS itu juga mengaku sempat merasa nyeri ketika buang air kecil.


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.