Mataram, (AntaraNTB) - Rumah seorang warga yang lokasinya dekat dengan Depo Pertamina Ampenan di wilayah Kampung Bugis, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Rabu, hangus terbakar.
Rumah Mustiana (57) hanya berjarak sekitar 100 meter dari Depo Pertamina itu terbakar Rabu, sekitar pukul 18.20 WITA, namun api berhasil dipadamkan pukul 19.00 WITA, tidak sampai merambat ke bangunan lain.
Risiko terbakarnya rumah tersebut sempat mengkhawatirkan karena jaraknya tidak jauh dari Depo Pertamina Ampenan, serta kondisi permukiman yang padat rumah warga.
Mustiana yang berprofesi sebagai nelayan, tinggal satu rumah bersama seorang anak laki-lakinya Ahmad dan menantunya.
Hartawan (53), salah seorang keluarganya yang tinggal tidak jauh dari rumah Mustiana, mengatakan kalau api pertama kali dilihatnya muncul dari areal dapur.
"Saat itu saya mendengar menantunya berteriak dari dalam rumah, setelah saya keluar dan perhatikan, api dan kepulan asap hitam sudah mulai membesar di sekitar dapurnya," katanya.
Rumah Mustiana terletak di tengah perkampungan warga, antara rumah satu dengan lainnya itu saling berhimpitan, sehingga membuat warga setempat panik dan bergegas menyelamatkan barang berharga milik mereka.
"Saat melihat api mulai membesar sampai merubuhkan atap rumahnya, saya bersama warga lain langsung mencari air untuk memadamkan api," ucapnya.
Kemudian, berselang 15 menit, petugas pemadam kebakaran datang. Namun kembali mereka kewalahan untuk bertindak cepat memadamkan api karena rumah Mustiana tidak dapat terjangkau langsung oleh mobil pemadam kebakaran.
"Sempat terhambat karena lokasi kejadian berada di tengah permukiman warga. Jadi kami menyambungkan beberapa selang agar api dapat dijangkau," kata Kasi Opsnal Pemadam Kebakaran Kota Mataram Lalu Arifin.
Delapan mobil pemadam kebakaran diturunkan dalam musibah tersebut. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi api tidak cepat merambat ke sekitar permukiman warga.
"Kami sengaja turunkan delapan kendaraan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, apalagi rumah korban dekat dengan Depo Pertamina," ujarnya.
Namun akhirnya api dapat dipadamkan setelah petugas pemadaman kebakaran dibantu satu peleton anggota Sabhara Polres Mataram maupun warga setempat bergotong royong memadamkan api di rumah Mustiana.
"Api sudah padam sekitar pukul 19.00 WITA, sekarang masih dalam tahap pendinginan," katanya.
Terkait penyebab kebakaran yang menghabiskan rumah Mustiana tersebut, Lalu Arifin menerima laporan kalau api muncul akibat tabung gas meledak.
"Dugaan sementara api berasal dari sebuah tabung gas milik korban meledak," kata Lalu Arifin.(*)
Rumah Mustiana (57) hanya berjarak sekitar 100 meter dari Depo Pertamina itu terbakar Rabu, sekitar pukul 18.20 WITA, namun api berhasil dipadamkan pukul 19.00 WITA, tidak sampai merambat ke bangunan lain.
Risiko terbakarnya rumah tersebut sempat mengkhawatirkan karena jaraknya tidak jauh dari Depo Pertamina Ampenan, serta kondisi permukiman yang padat rumah warga.
Mustiana yang berprofesi sebagai nelayan, tinggal satu rumah bersama seorang anak laki-lakinya Ahmad dan menantunya.
Hartawan (53), salah seorang keluarganya yang tinggal tidak jauh dari rumah Mustiana, mengatakan kalau api pertama kali dilihatnya muncul dari areal dapur.
"Saat itu saya mendengar menantunya berteriak dari dalam rumah, setelah saya keluar dan perhatikan, api dan kepulan asap hitam sudah mulai membesar di sekitar dapurnya," katanya.
Rumah Mustiana terletak di tengah perkampungan warga, antara rumah satu dengan lainnya itu saling berhimpitan, sehingga membuat warga setempat panik dan bergegas menyelamatkan barang berharga milik mereka.
"Saat melihat api mulai membesar sampai merubuhkan atap rumahnya, saya bersama warga lain langsung mencari air untuk memadamkan api," ucapnya.
Kemudian, berselang 15 menit, petugas pemadam kebakaran datang. Namun kembali mereka kewalahan untuk bertindak cepat memadamkan api karena rumah Mustiana tidak dapat terjangkau langsung oleh mobil pemadam kebakaran.
"Sempat terhambat karena lokasi kejadian berada di tengah permukiman warga. Jadi kami menyambungkan beberapa selang agar api dapat dijangkau," kata Kasi Opsnal Pemadam Kebakaran Kota Mataram Lalu Arifin.
Delapan mobil pemadam kebakaran diturunkan dalam musibah tersebut. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi api tidak cepat merambat ke sekitar permukiman warga.
"Kami sengaja turunkan delapan kendaraan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, apalagi rumah korban dekat dengan Depo Pertamina," ujarnya.
Namun akhirnya api dapat dipadamkan setelah petugas pemadaman kebakaran dibantu satu peleton anggota Sabhara Polres Mataram maupun warga setempat bergotong royong memadamkan api di rumah Mustiana.
"Api sudah padam sekitar pukul 19.00 WITA, sekarang masih dalam tahap pendinginan," katanya.
Terkait penyebab kebakaran yang menghabiskan rumah Mustiana tersebut, Lalu Arifin menerima laporan kalau api muncul akibat tabung gas meledak.
"Dugaan sementara api berasal dari sebuah tabung gas milik korban meledak," kata Lalu Arifin.(*)