Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat telah menyiapkan bantuan ratusan tangki air bersih untuk mengantisipasi kekurangan air di musim kemarau 2023.
"Sekitar 100 tangki bantuan air bersih yang telah disiapkan untuk menghadapi musim kemarau ini," kata Kepala BPBD Kabupaten Lombok Tengah, H Ridwan Ma'aruf di Praya, Selasa.
Dari hasil rapat koordinasi yang telah dilaksanakan dengan BPBD Provinsi NTB dan BMKG, musim kemarau telah tiba. Namun, sampai akhir Mei ini belum ada warga yang mengajukan permintaan bantuan ari bersih.
"Musim kemarau telah tiba dan kita juga telah siap untuk menyalurkan bantuan air bersih jika ada permintaan dari masyarakat atau untuk kebutuhan darurat," katanya.
Beberapa wilayah di Kabupaten Lombok Tengah yang biasa mengalami kekeringan air bersih, yakni di Kecamatan Pujut, Praya Timur, Janapria, Praya Barat, Praya Barat Daya dan Kecamatan Jonggat dan Kecamatan Praya.
Sedangkan untuk kecamatan lainnya yang dekat dengan sumber mata air masih aman untuk kebutuhan air di musim kemarau seperti di Kecamatan Batukliang Utara, Batukliang, Kopang dan Peringatan.
"Wilayah rawan kekeringan itu biasanya di wilayah selatan Lombok Tengah," katanya.
Ia mengatakan, jumlah bantuan air bersih yang dipersiapkan di 2023 ini menurun bila dibandingkan dengan bantuan air bersih di 2022 yang mencapai 200 tangki.
"Tahun ini ada 100 tangki, tapi jika kebutuhan warga meningkat, bisa kita mengajukan bantuan ke Provinsi NTB atau BNPB pusat," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, musim kemarau di wilayah Nusa Tenggara Barat mulai merata pada akhir bulan Mei 2023, sehingga warga di imbau tetap waspada potensi kekeringan meteorologis.
"Musim kemarau mulai merata di NTB," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Cakra Mahasurya Atmojo.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis pada level Siaga terdapat di Kabupaten Lombok Timur yaitu di wilayah Kecamatan Swela dan Sukamulia.
"Sedangkan level waspada terdapat di Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Sambelia dan Terara, Kabupaten Bima di Kecamatan Bolo, Lambu, Madapangga, Sape, dan Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Lape," katanya.
Pada periode musim kemarau ini masyarakat perlu tetap mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat dan angin kencang mengingat masih adanya peluang hujan dengan kategori menengah.
"Masyarakat di NTB dapat memanfaatkan peluang adanya hujan ini dengan melakukan penampungan air guna mengantisipasi musim kemarau yang akan datang khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan," katanya.
"Sekitar 100 tangki bantuan air bersih yang telah disiapkan untuk menghadapi musim kemarau ini," kata Kepala BPBD Kabupaten Lombok Tengah, H Ridwan Ma'aruf di Praya, Selasa.
Dari hasil rapat koordinasi yang telah dilaksanakan dengan BPBD Provinsi NTB dan BMKG, musim kemarau telah tiba. Namun, sampai akhir Mei ini belum ada warga yang mengajukan permintaan bantuan ari bersih.
"Musim kemarau telah tiba dan kita juga telah siap untuk menyalurkan bantuan air bersih jika ada permintaan dari masyarakat atau untuk kebutuhan darurat," katanya.
Beberapa wilayah di Kabupaten Lombok Tengah yang biasa mengalami kekeringan air bersih, yakni di Kecamatan Pujut, Praya Timur, Janapria, Praya Barat, Praya Barat Daya dan Kecamatan Jonggat dan Kecamatan Praya.
Sedangkan untuk kecamatan lainnya yang dekat dengan sumber mata air masih aman untuk kebutuhan air di musim kemarau seperti di Kecamatan Batukliang Utara, Batukliang, Kopang dan Peringatan.
"Wilayah rawan kekeringan itu biasanya di wilayah selatan Lombok Tengah," katanya.
Ia mengatakan, jumlah bantuan air bersih yang dipersiapkan di 2023 ini menurun bila dibandingkan dengan bantuan air bersih di 2022 yang mencapai 200 tangki.
"Tahun ini ada 100 tangki, tapi jika kebutuhan warga meningkat, bisa kita mengajukan bantuan ke Provinsi NTB atau BNPB pusat," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, musim kemarau di wilayah Nusa Tenggara Barat mulai merata pada akhir bulan Mei 2023, sehingga warga di imbau tetap waspada potensi kekeringan meteorologis.
"Musim kemarau mulai merata di NTB," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Cakra Mahasurya Atmojo.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis pada level Siaga terdapat di Kabupaten Lombok Timur yaitu di wilayah Kecamatan Swela dan Sukamulia.
"Sedangkan level waspada terdapat di Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Sambelia dan Terara, Kabupaten Bima di Kecamatan Bolo, Lambu, Madapangga, Sape, dan Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Lape," katanya.
Pada periode musim kemarau ini masyarakat perlu tetap mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat dan angin kencang mengingat masih adanya peluang hujan dengan kategori menengah.
"Masyarakat di NTB dapat memanfaatkan peluang adanya hujan ini dengan melakukan penampungan air guna mengantisipasi musim kemarau yang akan datang khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan," katanya.