Pontianak (ANTARA) - Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kalimantan Barat Indra Rustandi berharap harga tandan buah segar (TBS) sawit bisa pulih kembali. "Saat ini di Kalbar per 31 Mei 2023 harga TBS sawit mengalami penurunan. Tren harga sawit pada minggu ini terus turun apabila dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Kami berharap bisa pulih ,” ujarnya di Pontianak, Rabu.

Pihaknya masih optimistis harga TBS sawit akan bisa naik kembali dan tentu perlu perhatian pemerintah. “Kami terus optimis harga pasti berangsur-angsur kembali naik walaupun diterpa isu EUDR oleh Uni Eropa tetapi impor mereka kan tidak banyak,” harap dia.

Menurutnya saat ini tender harga CPO dan kernel dilakukan oleh KPBN di bawah Kementerian BUMN. “Sekarang ini tender CPO oleh KPBN di bawah Kementerian BUMN tetapi recananya Juli diambil alih Bappebti di bawah Kementerian Perdagangan,” jelas dia.

Berdasarkan data hasil rapat penetapan harga Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar periode IV Mei 2023 harga TBS sawit di Kalbar tertinggi di umur 10-20 tahun yakni Rp2.126,09 per kilogram atau mengalami penurunan dari sebelumnya yang seharga Rp2.201,55 per kilogram.

Baca juga: Peremajaan ratusan hektare kebun sawit rakyat di Abdya Aceh
Baca juga: Perlu kemandirian petani sawit agar tak tergantung industri besar

Kemudian harga TBS sawit terendah periode Mei 2023 terendah di umur 3 tahun Rp1.585,14 per kilogram dari sebelumnya yang seharga Rp1.641,38 per kilogram. Naik dan turunnya harga TBS sawit juga sangat dipengaruhi oleh Indeks K dan harga CPO serta kernel.

Saat ini harga CPO Rp9,928.98 per kilogram mengalami penurunan di mana sebelumnya Rp10,283.45 per kilogram. Harga kernel Rp4,951.49 per kilogram dan turun dari periode sebelumnya Rp5,118.28 per kilogram.

 

 

Pewarta : Dedi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024