Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Belasan calon penerima program beasiswa kedokteran jalur tahfiz Al Quran di Kabupaten Lombok Tengah mulai mengikuti kegiatan bimbingan belajar (bimbel) di Ganesha Operation (GO) Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri di Praya, Sabtu, mengatakan penandatanganan kerja sama yang telah dilaksanakan itu menandakan bentuk keseriusan program kedokteran untuk tahfiz tersebut tidak setengah-tengah.
"Bimbel ini untuk mendukung para peserta supaya bisa lulus dalam seleksi tes di perguruan tinggi," katanya.
Oleh karena itu, sebelum melakukan tes di perguruan tinggi nantinya, para calon penerima beasiswa kedokteran diberikan bimbingan belajar dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas akademiknya.
"Ini akan dilaksanakan sampai dengan H-1 tes seleksi dari perguruan tinggi," katanya.
Dengan adanya bimbingan belajar itu diharapkan membuahkan hasil bagi anak-anak yang mengikuti tes, dan memperoleh hasil yang memuaskan.
"Niatan baik untuk menyekolahkan anak-anak yatim dan dhuafa menjadi seorang dokter dapat membuahkan hasil nantinya," katanya.
Selain melakukan kerja sama melalui bimbingan belajar, pemerintah daerah juga telah melakukan MOU dengan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta, baik di NTB maupun luar NTB.
"Namun, dari 19 calon penerima beasiswa kedokteran itu, hanya akan diterima 10 orang saja, kemudian sisanya akan ditempatkan di fakultas lain seperti kesehatan, farmasi dan perawat," katanya.
Pihaknya tidak bisa memastikan apakah akan melakukan perekrutan setiap tahunnya terhadap para penghafal Al Quran tersebut untuk diberikan program beasiswa kedokteran seperti yang dilaksanakan di 2023 ini.
"Insya Allah, soalnya biayanya sampai puluhan miliar itu," katanya.
Sementara Pimpinan Cabang Ganesha Operation Lombok Riki Ricardo mengatakan pihaknya berkomitmen menerima kerjasama antara yayasan peduli yatim dan dhuafa tersebut.
"Saya sangat merasa terhormat dapat dilibatkan dalam visi yang sangat istimewa untuk memfasilitasi para santri penghafal ini," ujarnya.
Ia juga menyampaikan terimakasih kepada pemerintah daerah yang sudah mempercayakan kepada GO dan pihaknya akan bekerja keras dengan penuh rasa tanggung jawab.
"Kami akan mulai mengawali program dengan mendata dan meng-input data siswa untuk dimasukkan ke dalam database GO," katanya.*
Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri di Praya, Sabtu, mengatakan penandatanganan kerja sama yang telah dilaksanakan itu menandakan bentuk keseriusan program kedokteran untuk tahfiz tersebut tidak setengah-tengah.
"Bimbel ini untuk mendukung para peserta supaya bisa lulus dalam seleksi tes di perguruan tinggi," katanya.
Oleh karena itu, sebelum melakukan tes di perguruan tinggi nantinya, para calon penerima beasiswa kedokteran diberikan bimbingan belajar dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas akademiknya.
"Ini akan dilaksanakan sampai dengan H-1 tes seleksi dari perguruan tinggi," katanya.
Dengan adanya bimbingan belajar itu diharapkan membuahkan hasil bagi anak-anak yang mengikuti tes, dan memperoleh hasil yang memuaskan.
"Niatan baik untuk menyekolahkan anak-anak yatim dan dhuafa menjadi seorang dokter dapat membuahkan hasil nantinya," katanya.
Selain melakukan kerja sama melalui bimbingan belajar, pemerintah daerah juga telah melakukan MOU dengan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta, baik di NTB maupun luar NTB.
"Namun, dari 19 calon penerima beasiswa kedokteran itu, hanya akan diterima 10 orang saja, kemudian sisanya akan ditempatkan di fakultas lain seperti kesehatan, farmasi dan perawat," katanya.
Pihaknya tidak bisa memastikan apakah akan melakukan perekrutan setiap tahunnya terhadap para penghafal Al Quran tersebut untuk diberikan program beasiswa kedokteran seperti yang dilaksanakan di 2023 ini.
"Insya Allah, soalnya biayanya sampai puluhan miliar itu," katanya.
Sementara Pimpinan Cabang Ganesha Operation Lombok Riki Ricardo mengatakan pihaknya berkomitmen menerima kerjasama antara yayasan peduli yatim dan dhuafa tersebut.
"Saya sangat merasa terhormat dapat dilibatkan dalam visi yang sangat istimewa untuk memfasilitasi para santri penghafal ini," ujarnya.
Ia juga menyampaikan terimakasih kepada pemerintah daerah yang sudah mempercayakan kepada GO dan pihaknya akan bekerja keras dengan penuh rasa tanggung jawab.
"Kami akan mulai mengawali program dengan mendata dan meng-input data siswa untuk dimasukkan ke dalam database GO," katanya.*