Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Ampenan agar pengawasan dan pengelolaan objek wisata unggulan di kawasan itu bisa optimal.
"Setelah dilakukan revitalisasi, kita akan bentuk Pokdarwis Pantai Ampenan seperti halnya Pokdarwis Taman Loang Baloq," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Jumat (9/6).
Dia menjelaskan rencana pembentukan pokdarwis itu agar berbagai fasilitas yang sudah direvitalisasi di Pantai Ampenan bisa dimanfaatkan secara optimal, terawat, dan terjaga. "Pantai Ampenan ini sudah berkali-kali kita tata, tapi pengelolaannya belum maksimal sehingga fasilitas yang ada tidak terawat dan akhirnya rusak," katanya.
Terkait dengan itu, lanjutnya, pada 2024 Dispar Kota Mataram mendapatkan bantuan anggaran revitalisasi Pantai Ampenan Rp7 miliar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). "Alhamdulillah anggaran yang kita ajukan ke Kemenparekraf sudah disetujui Badan Perencaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk tahun 2024," katanya.
Dia mengatakan dengan anggaran Rp7 miliar itu objek wisata Pantai Ampenan akan direvitalisasi secara total sesuai perencanaan. Dalam konsepnya, lanjut Denny begitu Kadispar Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi ini akrab disapa, revitalisasi diprioritaskan pada perbaikan lapak pedagang kaki lima (PKL) yang kondisinya saat ini tidak beraturan dan terkesan menutup kawasan pantai karena pedagang menambah lapak dengan bahan seadanya.
Oleh karena itu, lapak-lapak di bagian depan saat ini akan dibongkar dan dipindah di pinggir bangunan sehingga semua lapak menghadap pantai. "Tidak ada lagi pedagang yang mau di depan saja dan tidak mau di lapak belakang," katanya.
Bekas lapak yang ada akan ditata khusus untuk tempat makan. Selain itu, dilakukan penataan anjungan sebagai tempat pengunjung menikmati laut dan Matahari tenggelam. Di bagian tengah akan disiapkan khusus untuk sarana permainan anak-anak, plaza sebagai tempat duduk-duduk, serta untuk berbagai kegiatan dan fasilitas tempat baca. "Taman baca anak kita hidupkan lagi. Sebelumnya di Pantai Ampenan memang ada taman baca, tapi ditutup karena kondisi yang tidak memungkinkan," katanya.
Baca juga: Jambore Pokdarwis Semarang tampilkan atraksi destinasi wisata
Baca juga: PT Timah - Pokdarwis tanaman 3.000 pohon di objek wisata
Untuk penataan serta lapak kuliner Ampenan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran Rp400 juta lebih dari APBD Kota Mataram. "Lapak kuliner yang dibangun tertutup akan kita buka agar terlihat lebih representatif dan memberikan kenyamanan bagi pedagang dan pengunjung," katanya.
"Setelah dilakukan revitalisasi, kita akan bentuk Pokdarwis Pantai Ampenan seperti halnya Pokdarwis Taman Loang Baloq," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Jumat (9/6).
Dia menjelaskan rencana pembentukan pokdarwis itu agar berbagai fasilitas yang sudah direvitalisasi di Pantai Ampenan bisa dimanfaatkan secara optimal, terawat, dan terjaga. "Pantai Ampenan ini sudah berkali-kali kita tata, tapi pengelolaannya belum maksimal sehingga fasilitas yang ada tidak terawat dan akhirnya rusak," katanya.
Terkait dengan itu, lanjutnya, pada 2024 Dispar Kota Mataram mendapatkan bantuan anggaran revitalisasi Pantai Ampenan Rp7 miliar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). "Alhamdulillah anggaran yang kita ajukan ke Kemenparekraf sudah disetujui Badan Perencaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk tahun 2024," katanya.
Dia mengatakan dengan anggaran Rp7 miliar itu objek wisata Pantai Ampenan akan direvitalisasi secara total sesuai perencanaan. Dalam konsepnya, lanjut Denny begitu Kadispar Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi ini akrab disapa, revitalisasi diprioritaskan pada perbaikan lapak pedagang kaki lima (PKL) yang kondisinya saat ini tidak beraturan dan terkesan menutup kawasan pantai karena pedagang menambah lapak dengan bahan seadanya.
Oleh karena itu, lapak-lapak di bagian depan saat ini akan dibongkar dan dipindah di pinggir bangunan sehingga semua lapak menghadap pantai. "Tidak ada lagi pedagang yang mau di depan saja dan tidak mau di lapak belakang," katanya.
Bekas lapak yang ada akan ditata khusus untuk tempat makan. Selain itu, dilakukan penataan anjungan sebagai tempat pengunjung menikmati laut dan Matahari tenggelam. Di bagian tengah akan disiapkan khusus untuk sarana permainan anak-anak, plaza sebagai tempat duduk-duduk, serta untuk berbagai kegiatan dan fasilitas tempat baca. "Taman baca anak kita hidupkan lagi. Sebelumnya di Pantai Ampenan memang ada taman baca, tapi ditutup karena kondisi yang tidak memungkinkan," katanya.
Baca juga: Jambore Pokdarwis Semarang tampilkan atraksi destinasi wisata
Baca juga: PT Timah - Pokdarwis tanaman 3.000 pohon di objek wisata
Untuk penataan serta lapak kuliner Ampenan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran Rp400 juta lebih dari APBD Kota Mataram. "Lapak kuliner yang dibangun tertutup akan kita buka agar terlihat lebih representatif dan memberikan kenyamanan bagi pedagang dan pengunjung," katanya.