Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah memberikan perhatian serius terhadap keberlangsungan wisata hiu paus di Labuan Jambu Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa.

"Kami segera mencari cara untuk mempercepat kemajuan pariwisata hiu paus ini termasuk menghidupkan kesenian khas Labuhan Jambu, termasuk pernak pernik bentuk ikan hiu paus," kata Zulkieflimansyah dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Kamis.

Penegasan Gubernur NTB Zulkieflimansyah ini disampaikan saat bersilaturahmi dan mendengar aspirasi masyarakat Labuan Jambu Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa.

Bang Zul sapaan akrabnya sudah meminta kepada Kepala Dinas Pariwisata NTB untuk segera menguatkan koordinasi dengan Pemda setempat untuk mensosialisasikan guna memajukan pariwisata hiu paus.

"Terkait infrastruktur juga diperlukan peran investor untuk menyiapkan penginapan dan pelengkap untuk mendukung pariwisata di Labuan Jambu," ujarnya.

Selain itu di BUMD Bank NTB Syariah juga bisa membantu untuk memasang perlengkapan tontonan masyarakat seperti layar lebar/besar menampilkan video hiu paus yang menarik perhatian wisatawan global.

Gubernur mengaku senang dapat sering berkunjung menyapa dan mendengar langsung berbagai curahan hati masyarakat termasuk bisa menginap di rumah warga. Ia berharap, silaturahmi dapat terus terjaga dalam ikhtiar membangun daerah bersama-sama.

Banyak persoalan yang disampaikan masyarakat Labuan Jambu saat kehadiran Gubernur NTB, termasuk cara mengelola potensi wisata yang dimiliki Desa Labuan Jambu yakni Hiu Paus.

Selain itu, masyarakat setempat juga berharap perhatian pemerintah dalam pembangunan infrastruktur desa hingga pemanfaatan potensi wisata yang dimiliki desa.

Desa Labuan Jambu terletak di Kecamatan Tarano, Sumbawa. Terletak di sekitar Perairan Teluk Saleh. Biasanya pukul 06.00 pagi Hiu Paus muncul di saat nelayan mengangkat jaring-nya karena ada banyak plankton yang merupakan makanan hiu paus, nah inilah waktu snorkeling dan berinteraksi dengan Hiu Paus.
 

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024