Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan program pelatihan tenaga kerja mandiri bagi pengangguran agar mampu menjadi seorang wirausaha baru sekaligus membuka lapangan kerja.

"Untuk sasaran pelatihan diprioritaskan kepada pengangguran dan siswa atau mahasiswa yang lulus namun belum bekerja," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan, menyikapi minimnya peluang lapangan kerja di Kota Mataram jika dibandingkan dengan tingkat kelulusan siswa SMA/SMK dan sarjana. Kondisi itu memicu angka pengangguran di Mataram yang saat ini tercatat sebanyak 15.420 jiwa didominasi lulusan SMA dan SMK karena jurusan tidak sesuai dan lapangan kerja terbatas.

Rudi mengakui, masalah ketersediaan lapangan kerja dan angka kelulusan tidak pernah sebanding. Sama dengan rekrutmen aparatur sipil negara (ASN) tidak pernah sama dengan jumlah ASN pensiun dengan formasi yang diberikan pemerintah. "Karena itu, pemerintah pusat saat ini menggencarkan untuk menciptakan tenaga kerja mandiri. Dengan pemberian berbagai kursus dan pelatihan wira usaha secara gratis," katanya.

Setelah dilatih, lanjutnya, peserta akan mendapatkan peralatan sesuai dengan bidang pelatihan yang diambil misalnya perbengkelan, atau tata boga.

Dengan harapan, setelah pelatihan mereka bisa langsung praktek dan membuka usaha dari ilmu yang sudah didapatkan sehingga ke depan mereka bisa menciptakan lapangan kerja. "Jika kita tidak berikan peralatan, belum tentu mereka dapat lowongan kerja," katanya.

Sementara, lanjut Rudi, program pelatihan kerja yang direncanakan pada triwulan ke tiga 2023, akan diberikan kepada para pengangguran antara lain, pelatihan bengkel, pertukangan, kuliner, menjahit, kecantikan, dan lainnya sesuai dengan keterampilan yang dibutuhkan.

Baca juga: Pemerintah cepat tangani korban kejahatan siber TPPO
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah usulkan Ranperda perkuat perlindungan tenaga kerja

Untuk jumlah sasaran dalam setahun pelatihan diberikan kepada 40 orang pengangguran diambil dari perwakilan enam kecamatan se-Kota Mataram. "Dengan keterbatasan anggaran, kita hanya mampu memberikan pelatihan kepada 40 orang. Namun selain kita ada juga OPD lain yang melaksanakan kegiatan serupa seperti dari Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM, serta dari anggaran 'pokir' anggota dewan," katanya.

Melalui pelatihan-pelatihan kerja yang diberikan OPD tersebut, tambah Rudi, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat sehingga dapat tumbuh dan berkembang menjadi pelaku usaha mandiri.

Pewarta : Nirkomala
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024