Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Makassar, Sulawesi Selatan memperbanyak sasaran Imunisasi Kejar sebagai upaya mencegah terjadinya kejadian luar biasa (KLB) yang bisa mengakibatkan kematian anak.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Makassar Andi Mariani pada wisuda imunisasi di Makassar, Kamis, memastikan Imunisasi Kejar dilanjutkan ke berbagai sasaran sebagai tanggung jawab pemerintah dalam memenuhi hak anak.
"Kita tidak berhenti sampai di sini, Imunisasi Kejar akan kita lanjutkan dan aksi sebelumnya di sejumlah sekolah PAUD dan posyandu akan jadi rujukan kita bergerak ke depan," ujar dia.
Sebelumnya, Kota Makassar telah mengikuti Program Kejar untuk meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada anak-anak melalui 11 pendidikan anak usia dini (PAUD) dan 10 posyandu.
Imunisasi Kejar merupakan program yang dijalankan oleh Kementerian Kesehatan bersama Unicef untuk melengkapi imunisasi anak yang terlewatkan atau telat. Dampak pandemi COVID-19, cakupan IDL menurun secara nasional.
Program Imunisasi Kejar dilakukan sejak 2022 dengan menunjuk tiga kabupaten/kota di Sulsel sebagai proyek percontohan, yakni Kota Makassar, Kabupaten Bantaeng, dan Kabupaten Bone.
Imunisasi Kejar dilakukan dengan sejumlah rangkaian aktivitas melalui Rumah Imunisasi yang berfungsi melakukan skrining hingga penyadaran kepada orang tua terhadap pentingnya imunisasi.
Pada skrining imunisasi, ditemukan 40 anak PAUD dan 59 anak di posyandu belum lengkap imunisasi. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan melalui puskesmas mengintervensi dengan melengkapi imunisasi anak. "Sehingga 100 persen imunisasi anak dari 11 PAUD dan 10 posyandu terpenuhi. Pemerintah memang wajib memberikan imunisasi," kata Andi Mariani.
Setelah capaian imunisasi 100 persen, Dinkes bersama Unicef melalui Yayasan Gaya Celebes melaksanakan Wisuda Imunisasi kepada 222 anak PAUD di Makassar. Kepala Kantor Perwakilan Dana Anak-anak PBB (UNICEF) Wilayah Sulawesi dan Maluku Henky Widjaja menyebut setidaknya 26 penyakit yang bisa dicegah lewat imunisasi.
Ia mengapresiasi Kota Makassar dengan capaian cakupan IDL melebihi angka sasaran, yakni 107,9 persen pada 2022, sedangkan Sulawesi Selatan menjadi provinsi di luar Pulau Jawa dengan cakupan IDL tertinggi pada 2022.
Baca juga: Cara mengurangi risiko penyakit Kawasaki pada anak
Baca juga: Pemkab Bogor segera bentuk tim satgas antisipasi polio
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Rosmini Pandin menegaskan Program Imunisasi Kejar dilanjutkan di tingkat provinsi guna melengkapi kebutuhan imunisasi anak sebagai generasi masa depan bangsa. "Kita akan melanjutkan program yang akan menjadi motivasi dan melindungi anak-anak dari penyakit tidak menular. Kita harap seluruh daerah mereplikasi kegiatan ini," ujarnya.
Wisuda Imunisasi pada anak-anak yang telah mengikuti Program Imunisasi Kejar di Makassar, Kamis (22/06/2023). ANTARA/Nur Suhra Wardyah
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Makassar Andi Mariani pada wisuda imunisasi di Makassar, Kamis, memastikan Imunisasi Kejar dilanjutkan ke berbagai sasaran sebagai tanggung jawab pemerintah dalam memenuhi hak anak.
"Kita tidak berhenti sampai di sini, Imunisasi Kejar akan kita lanjutkan dan aksi sebelumnya di sejumlah sekolah PAUD dan posyandu akan jadi rujukan kita bergerak ke depan," ujar dia.
Sebelumnya, Kota Makassar telah mengikuti Program Kejar untuk meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada anak-anak melalui 11 pendidikan anak usia dini (PAUD) dan 10 posyandu.
Imunisasi Kejar merupakan program yang dijalankan oleh Kementerian Kesehatan bersama Unicef untuk melengkapi imunisasi anak yang terlewatkan atau telat. Dampak pandemi COVID-19, cakupan IDL menurun secara nasional.
Program Imunisasi Kejar dilakukan sejak 2022 dengan menunjuk tiga kabupaten/kota di Sulsel sebagai proyek percontohan, yakni Kota Makassar, Kabupaten Bantaeng, dan Kabupaten Bone.
Imunisasi Kejar dilakukan dengan sejumlah rangkaian aktivitas melalui Rumah Imunisasi yang berfungsi melakukan skrining hingga penyadaran kepada orang tua terhadap pentingnya imunisasi.
Pada skrining imunisasi, ditemukan 40 anak PAUD dan 59 anak di posyandu belum lengkap imunisasi. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan melalui puskesmas mengintervensi dengan melengkapi imunisasi anak. "Sehingga 100 persen imunisasi anak dari 11 PAUD dan 10 posyandu terpenuhi. Pemerintah memang wajib memberikan imunisasi," kata Andi Mariani.
Setelah capaian imunisasi 100 persen, Dinkes bersama Unicef melalui Yayasan Gaya Celebes melaksanakan Wisuda Imunisasi kepada 222 anak PAUD di Makassar. Kepala Kantor Perwakilan Dana Anak-anak PBB (UNICEF) Wilayah Sulawesi dan Maluku Henky Widjaja menyebut setidaknya 26 penyakit yang bisa dicegah lewat imunisasi.
Ia mengapresiasi Kota Makassar dengan capaian cakupan IDL melebihi angka sasaran, yakni 107,9 persen pada 2022, sedangkan Sulawesi Selatan menjadi provinsi di luar Pulau Jawa dengan cakupan IDL tertinggi pada 2022.
Baca juga: Cara mengurangi risiko penyakit Kawasaki pada anak
Baca juga: Pemkab Bogor segera bentuk tim satgas antisipasi polio
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Rosmini Pandin menegaskan Program Imunisasi Kejar dilanjutkan di tingkat provinsi guna melengkapi kebutuhan imunisasi anak sebagai generasi masa depan bangsa. "Kita akan melanjutkan program yang akan menjadi motivasi dan melindungi anak-anak dari penyakit tidak menular. Kita harap seluruh daerah mereplikasi kegiatan ini," ujarnya.