Mataram (ANTARA) - Bandan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca cerah berawan di wilayah Nusa Tenggara Barat selama tiga hari ke depan bertepatan dengan liburan Idul Adha 1444 Hijriah.
"Cuaca saat ini cerah berawan mulai 29 Juni-1 Juli 2023," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Zaenudin Abdul Majid Lombok Andre Jerse dalam keterangan tertulis di Mataram, Kamis.
BMKG juga menyatakan potensi hujan ringan diprakirakan terjadi di wilayah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa, Bima, dan Dompu.
Dengan adanya potensi hujan ringan yang disertai petir dan angin kencang, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi bencana yang dapat ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
"Tetap waspada terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan," katanya.
BMKG juga menyatakan kecepatan angin di wilayah Nusa Tenggara Barat mulai meningkat sehingga masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan.
"Arah angin bertiup dari timur menuju selatan dengan kecepatan angin maksimum 35 kilometer per jam di wilayah Nusa Tenggara Barat," katanya.
Sebelumnya, BMKG menyatakan suhu dingin memasuki wilayah NTB menandakan musim kemarau mulai memasuki puncak pada awal Juni 2023.
"Tanda musim kemarau mulai memasuki puncaknya di wilayah NTB,'' kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat Ni Made Adi Purwaningsih.
BMKG juga menyatakan pada periode musim kemarau ini masyarakat perlu tetap mewaspadai potensi kekeringan yang mungkin terjadi pada beberapa waktu ke depan.
"Masyarakat NTB diimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif, dan efisien," katanya.
"Cuaca saat ini cerah berawan mulai 29 Juni-1 Juli 2023," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Zaenudin Abdul Majid Lombok Andre Jerse dalam keterangan tertulis di Mataram, Kamis.
BMKG juga menyatakan potensi hujan ringan diprakirakan terjadi di wilayah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa, Bima, dan Dompu.
Dengan adanya potensi hujan ringan yang disertai petir dan angin kencang, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi bencana yang dapat ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
"Tetap waspada terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan," katanya.
BMKG juga menyatakan kecepatan angin di wilayah Nusa Tenggara Barat mulai meningkat sehingga masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan.
"Arah angin bertiup dari timur menuju selatan dengan kecepatan angin maksimum 35 kilometer per jam di wilayah Nusa Tenggara Barat," katanya.
Sebelumnya, BMKG menyatakan suhu dingin memasuki wilayah NTB menandakan musim kemarau mulai memasuki puncak pada awal Juni 2023.
"Tanda musim kemarau mulai memasuki puncaknya di wilayah NTB,'' kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat Ni Made Adi Purwaningsih.
BMKG juga menyatakan pada periode musim kemarau ini masyarakat perlu tetap mewaspadai potensi kekeringan yang mungkin terjadi pada beberapa waktu ke depan.
"Masyarakat NTB diimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif, dan efisien," katanya.