Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pendidikan vokasi merupakan praktik terbaik (best practice) dalam mewujudkan kemitraan antara dunia industri dan dunia pendidikan.
“Kita akan membangun pendidikan vokasi yang menjadi best practice kemitraan yang link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri," katanya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun terus mendorong terciptanya SDM unggul melalui pendirian SMK vokasi, politeknik, dan Balai Diklat Industri di seluruh Indonesia. Khusus di Padang, Sumatera Barat, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin telah memiliki SMK-SMAK Padang yang fokus untuk mencetak SDM andal di bidang kimia serta SMK-SMTI Padang memiliki konsentrasi di bidang kimia industri dan teknik otomasi industri.
Untuk perguruan tinggi vokasi, Politeknik ATI Padang juga memiliki konsentrasi di bidang industri agro dan kimia. Adapun BDI Padang menyediakan pelatihan di bidang tekstil, fesyen, hingga produksi makanan dan minuman.
“Sebagai unit pendidikan dan pelatihan vokasi, satuan kerja Kemenperin memiliki peran sebagai pusat penyedia tenaga kerja industri yang kompeten," ujar Kepala BPSDMI Kemenperin Masrokhan dalam kunjungan ke unit kerja di Padang, Sumbar.
BPSDMI Kemenperin pun berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas satuan kerja pendidikan dan pelatihan vokasi Kemenperin di seluruh Indonesia, termasuk Padang. “Dari kebutuhan SDM industri sebanyak 682 ribu orang per tahunnya, jumlah SDM yang dicetak setiap tahunnya harus ditingkatkan. Untuk itu mari kita bekerja dengan cepat untuk mewujudkan hal tersebut,” ujarnya.
Baca juga: Konferensi Vokasi ASEAN hubungkan pendidikan dan industri
Baca juga: Game karya intelektual miliki nilai ekonomi
Masrokhan menyarankan agar setiap unit pendidikan maupun Balai Diklat Industri di Padang agar meningkatkan kualitas dan menorehkan prestasi. “Saya mengharapkan unit pendidikan dan pelatihan Kemenperin semakin maju dengan motto: One Vocational Unit, One Great Achievement. Artinya, setiap unit pendidikan dan pelatihan vokasi memiliki minimal satu pencapaian besar yang bisa dibanggakan dan terasa manfaatnya bagi masyarakat. Semoga ini menjadi motivasi bersama dan dapat kita capai,” tutur Masrokhan.