Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengimbau warga di daerah itu agar waspada terhadap fenomena La Nina yang bisa meningkatkan curah hujan.

"Berdasarkan prediksi BMKG fenomena La Nina mulai dirasakan, dengan terjadinya perubahan cuaca dari kemarau ke musim hujan sehingga berbagai potensi dampaknya perlu diwaspadai," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan menanggapi kondisi cuaca di Kota Mataram, yang dalam beberapa hari terakhir ini terjadi hujan disertai angin kencang.

Fenomena La Nina, katanya, bisa berdampak meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, gelombang pasang, longsor dan lainnya.

"Beberapa waktu lalu sempat terjadi gelombang pasang di Pantai Ampenan, tapi tidak terlalu berdampak terhadap kerusakan rumah warga sekitar," katanya.

Menurutnya, berdasarkan pantauan dan asesmen, di Mataram terjadi hujan lama, dengan intensitas sedang tapi disertai angin kencang sehingga tidak ada dampak genangan air signifikan.

Sementara, untuk saat ini nelayan masih bisa melaut sebab ketinggian gelombang sudah mulai normal yakni 1-1,5 meter. Terhadap kondisi itu, nelayan sebenarnya sudah paham sebab mereka memiliki kearifan lokal yang sangat kuat.

“Tapi tugas kami tetap harus memberikan informasi kepada nelayan dan aparat setempat,” katanya

Karena itu, nelayan diharapkan tetap waspada dan melakukan upaya-upaya pencegahan untuk menghindari terjadinya dampak bencana lebih besar.

Namun demikian, lanjutnya, untuk mengantisipasi potensi bencana dampak La Nina, BPBD secara rutin menurunkan satgas bencana untuk berpatroli pada sepanjang 9 kilometer pesisir pantai di Kota Mataram.

“Sehari satgas bencana yang piket siaga sebanyak 20 orang, sementara yang mantau di pesisir sekitar 3-6 orang atau satu mobil patroli,” katanya.
 

 



 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024