Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota Singkawang, Kalbar meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Pratama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak karena dinilai berhasil menangkal kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan melibatkan semua pihak terkait.
"Alhamdulillah, Kota Singkawang berhasil meraih anugerah KLA kategori Pratama untuk pertama kalinya bersama dengan lima kabupaten lainnya di Kalimantan Barat, yaitu Kabupaten Melawi, Mempawah, Ketapang, Bengkayang, dan Sintang," kata Penjabat Wali Kota Singkawang Sumastro di Singkawang, Senin (24/7).
Dia mengatakan upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak berbasis masyarakat menjadi salah satu cara yang efektif dalam mencegah kasus tersebut. Dia menyatakan menghargai usaha keras Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kota Singkawang bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya yang telah membawa Singkawang meraih status KLA.
"Kami sangat bahagia atas pencapaian ini dan memberikan apresiasi kepada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak beserta para pemangku kepentingan lainnya atas dedikasinya yang telah membawa Singkawang menjadi Kota Layak Anak," katanya.
Ia mengatakan status KlA bukan hanya tanggung jawab pemerintah melainkan juga seluruh masyarakat Singkawang. "Kota Layak Anak bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun juga tanggung jawab seluruh masyarakat Singkawang," katanya.
Baca juga: Kemen PPPA dengan Pemkab-Polres Cianjur tangani penganiayaan anak
Baca juga: Kemen PPPA sediakan layanan penyusunan UU TPKS
Melalui kerja sama dan sinergi yang baik, Sumastro berharap, pada tahun berikutnya Singkawang dapat meningkatkan statusnya dari KLA Pratama menjadi Madya. "Melalui semangat kerja sama dan sinergi ini, kami berharap pada tahun-tahun mendatang, status kita dapat ditingkatkan dari Kota Layak Anak kategori Pratama menjadi kategori Madya," katanya.
"Alhamdulillah, Kota Singkawang berhasil meraih anugerah KLA kategori Pratama untuk pertama kalinya bersama dengan lima kabupaten lainnya di Kalimantan Barat, yaitu Kabupaten Melawi, Mempawah, Ketapang, Bengkayang, dan Sintang," kata Penjabat Wali Kota Singkawang Sumastro di Singkawang, Senin (24/7).
Dia mengatakan upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak berbasis masyarakat menjadi salah satu cara yang efektif dalam mencegah kasus tersebut. Dia menyatakan menghargai usaha keras Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kota Singkawang bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya yang telah membawa Singkawang meraih status KLA.
"Kami sangat bahagia atas pencapaian ini dan memberikan apresiasi kepada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak beserta para pemangku kepentingan lainnya atas dedikasinya yang telah membawa Singkawang menjadi Kota Layak Anak," katanya.
Ia mengatakan status KlA bukan hanya tanggung jawab pemerintah melainkan juga seluruh masyarakat Singkawang. "Kota Layak Anak bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun juga tanggung jawab seluruh masyarakat Singkawang," katanya.
Baca juga: Kemen PPPA dengan Pemkab-Polres Cianjur tangani penganiayaan anak
Baca juga: Kemen PPPA sediakan layanan penyusunan UU TPKS
Melalui kerja sama dan sinergi yang baik, Sumastro berharap, pada tahun berikutnya Singkawang dapat meningkatkan statusnya dari KLA Pratama menjadi Madya. "Melalui semangat kerja sama dan sinergi ini, kami berharap pada tahun-tahun mendatang, status kita dapat ditingkatkan dari Kota Layak Anak kategori Pratama menjadi kategori Madya," katanya.