Mataram, NTB (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan proyek pembangunan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) komunal induk dengan nilai sekitar Rp1 triliun dari bantuan pemerintah pusat, segera ditender.
"Komitmen kita menyiapkan lahan 3,5 hektare dan lainnya sudah kita penuhi. Kini tinggal tunggu tahap tender yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat yang dijadwalkan awal 2024," kata Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram M Ramayoga di Mataram, NTB, Selasa.
Tim dari Kementerian Keuangan, Bappenas, dan Kementerian PUPR pada Rabu (19/7/2023) telah melihat langsung kesiapan lahan di Bagek Kembar, Kecamatan Sekarbela, serta rumah pompa di Taman Jangkar Ampenan untuk pendukung pembangunan IPAL komunal.
"Melihat kesiapan kita itu, tim dari pusat memberikan respons positif dan lampu hijau untuk memulai proyek pembangunan IPAL komunal dengan anggaran sekitar Rp1 triliun untuk ditender," katanya.
Dengan demikian, lanjutnya, berbagai proses tahapan proyek dilakukan di tingkat pusat dan Pemkot Mataram sifatnya menunggu. Namun demikian, tim dari pemerintah pusat meminta agar Pemerintah Kota Mataram dapat menyiapkan lembaga pengelola dan sosialisasi kepada warga sekitar yang akan mendapatkan manfaat dari keberadaan IPAL tersebut. "Untuk sosialisasi kita sudah mulai melalui kecamatan yakni Kecamatan Ampenan dan Sekarbela, sebagai sasaran pertama pemanfaatan IPALl komunal," katanya.
Menurutnya, pembangunan IPAL komunal ditargetkan selama empat tahun dengan target operasi pada 2030. Besarnya anggaran pembangunan IPAL komunal ini, katanya, karena adanya aktivitas pembongkaran jalan negara, provinsi, dan kabupaten/kota, untuk sambungan jaringan pipa ke 4.000 rumah tangga di dua kecamatan yakni Kecamatan Ampenan dan Sekarbela.
Baca juga: Pemkot Mataram mengusulkan tambahan rusunawa untuk nelayan ke Kemen-PUPR
Baca juga: PUPR targetkan konstruksi Tol Bocimi sampai Cibadak tuntas Agustus
"Mereka sudah berkomitmen, setelah memasang jaringan pipa, akan mengembalikan kondisi jalan ke bentuk semula," katanya. Lebih jauh, Ramayoga mengatakan pembangunan IPAL komunal memiliki konsep menampung berbagai air limbah yang ditimbulkan masyarakat baik skala rumah tangga maupun perusahaan ke satu tempat, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang membuang air limbah ke fasilitas umum seperti drainase dan sungai. "Ke depan, masyarakat tidak perlu lagi membuat tangki septik, sebab semua akan dialirkan langsung ke IPAL komunal tersebut," ujarnya.
Lebih jauh, Ramayoga mengatakan limbah yang diolah IPALl tersebut akan dikelola dan dibuang ke saluran secara bebas setelah dijamin jernih dan tidak merusak lingkungan. "Sedangkan, endapan kotoran yang akan akan diolah jadi pupuk seperti di Pulau Bali dan Jawa," katanya.
"Komitmen kita menyiapkan lahan 3,5 hektare dan lainnya sudah kita penuhi. Kini tinggal tunggu tahap tender yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat yang dijadwalkan awal 2024," kata Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram M Ramayoga di Mataram, NTB, Selasa.
Tim dari Kementerian Keuangan, Bappenas, dan Kementerian PUPR pada Rabu (19/7/2023) telah melihat langsung kesiapan lahan di Bagek Kembar, Kecamatan Sekarbela, serta rumah pompa di Taman Jangkar Ampenan untuk pendukung pembangunan IPAL komunal.
"Melihat kesiapan kita itu, tim dari pusat memberikan respons positif dan lampu hijau untuk memulai proyek pembangunan IPAL komunal dengan anggaran sekitar Rp1 triliun untuk ditender," katanya.
Dengan demikian, lanjutnya, berbagai proses tahapan proyek dilakukan di tingkat pusat dan Pemkot Mataram sifatnya menunggu. Namun demikian, tim dari pemerintah pusat meminta agar Pemerintah Kota Mataram dapat menyiapkan lembaga pengelola dan sosialisasi kepada warga sekitar yang akan mendapatkan manfaat dari keberadaan IPAL tersebut. "Untuk sosialisasi kita sudah mulai melalui kecamatan yakni Kecamatan Ampenan dan Sekarbela, sebagai sasaran pertama pemanfaatan IPALl komunal," katanya.
Menurutnya, pembangunan IPAL komunal ditargetkan selama empat tahun dengan target operasi pada 2030. Besarnya anggaran pembangunan IPAL komunal ini, katanya, karena adanya aktivitas pembongkaran jalan negara, provinsi, dan kabupaten/kota, untuk sambungan jaringan pipa ke 4.000 rumah tangga di dua kecamatan yakni Kecamatan Ampenan dan Sekarbela.
Baca juga: Pemkot Mataram mengusulkan tambahan rusunawa untuk nelayan ke Kemen-PUPR
Baca juga: PUPR targetkan konstruksi Tol Bocimi sampai Cibadak tuntas Agustus
"Mereka sudah berkomitmen, setelah memasang jaringan pipa, akan mengembalikan kondisi jalan ke bentuk semula," katanya. Lebih jauh, Ramayoga mengatakan pembangunan IPAL komunal memiliki konsep menampung berbagai air limbah yang ditimbulkan masyarakat baik skala rumah tangga maupun perusahaan ke satu tempat, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang membuang air limbah ke fasilitas umum seperti drainase dan sungai. "Ke depan, masyarakat tidak perlu lagi membuat tangki septik, sebab semua akan dialirkan langsung ke IPAL komunal tersebut," ujarnya.
Lebih jauh, Ramayoga mengatakan limbah yang diolah IPALl tersebut akan dikelola dan dibuang ke saluran secara bebas setelah dijamin jernih dan tidak merusak lingkungan. "Sedangkan, endapan kotoran yang akan akan diolah jadi pupuk seperti di Pulau Bali dan Jawa," katanya.