Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan konsep kearifan lokal untuk pembangunan danau buatan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan seperti peta wilayah Kota Mataram agar memiliki ciri khas tersendiri.

"Jika di Taman Loang Baloq kolamnya berbentuk Pulau Lombok, di RTH Pagutan ini kita usulkan seperti peta Kota Mataram," kata Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram M Ramayoga di Mataram, Selasa.

Menurutnya, jika danau buatan di RTH Pagutan dibuat seperti peta Kota Mataram, maka di bagian pinggir juga akan dibuatkan titik lokasi wilayah setiap kecamatan.Dimana Kota Mataram memiliki enam kecamatan yakni Kecamatan Sandubaya, Cakranegara, Selaparang, Mataram, Sekarbela, dan Kecamatan Ampenan.

"Mirip-mirip kolam Pulau Lombok di Loang Baloq, ada 'berugak' (gazebo) di setiap titik kabupaten/kota di Pulau Lombok sebagai tanda. Seperti Kota Mataram, Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Utara, dan Lombok Timur," katanya.

Dikatakan, usulan konsep pembangunan danau buatan dengan peta Kota Mataram itu, saat ini masih dibahas sambil menunggu usulan lain dari organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya. "Harapannya, pembangunan danau buatan tersebut bisa dikerjakan dan selesai tahun ini agar dapat segera dinikmati oleh masyarakat sebagai alternatif pusat edukasi dan rekreasi," katanya.

Menyinggung tentang kebutuhan anggaran, Ramayoga belum dapat menyebutkan sebab untuk pembangunan danau buatan kini diserahkan ke Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram.

"Setelah dikeruk oleh Dinas Lingkungan Hidup, kita tinggal membuat lapisan bagian bawah untuk menampung air dan penataan lainnya oleh Dispar. Insyaallah, di APBD perubahan anggaran bisa disiapkan," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram selesai menggali pembangunan danau buatan di RTH Pagutan
Baca juga: Pemkot Mataram akan membangun danau buatan di RTH Pagutan

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi yang dikonfirmasi terkait kebutuhan anggaran juga belum dapat menyebutkan angka pasti. "Kebutuhan anggaran masih kita hitung. Saya belum berani berasumsi berapa," katanya.



 

Pewarta : Nirkomala
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024