Mataram (Antara NTB) - Kepala Divisi Regional Bulog, Nusa Tenggara Barat, Sigit Tedjo Mulyono mengakui, kualitas bawang Bima lebih bagus dari yang dihasilkan di Kabupaten Brebes.

"Saat ini bawang Bima begitu diminati, bahkan dibanding bawang Brebes lebih bagus bawang Bima," katanya, di Mataram, Sabtu.

Dia menjelaskan, selama ini bawang Bima jarang dipasarkan ke Jakarta, namun seiring kebijakan Kementerian Pertanian untuk membeli bawang asal Bima, membuatnya paling diminati dan menjadi buruan pedagang besar Jakarta untuk membeli langsung ke petani.

"Bawang Bima diminati karena rasanya yang enak, bahkan untuk memenuhi pasar DKI Jakarta bawang didiambil dari Bima," katanya.

Menurut dia, pemerintah, dalam hal ini, Kementerian Pertanian menginstruksikan kepada Bulog untuk melakukan pembelian dan menyuplai bawang Bima, terutama untuk dikirim ke Jakarta. Bahkan, pihaknya harus berkompetisi bersama pedagang besar lain untuk membeli bawang dari Bima.

"Jadi sesuai instruksi, kita membeli sebanyak-banyaknya langsung ke petani, nanti pusat yang akan membayar. Bahkan, saat ini bawang yang kita drop 100 ribu ton sudah sampai di Jakarta," terangnya.

Harga bawang Bima di Jakarta, katanya, bisa sampai Rp17 ribu perkilogram, sedangkan ukuran kecil Rp12-13 ribu per kilogram, sementara untuk kualitas super Rp14 ribu perkilogram.

Lebih lanjut, Sigit mengutarakan, secara potensi luas areal tanaman bawang di Kabupaten Bima cukup luas hingga ratusan hektare. Secara nasional, bawang Bima mampu menyuplai kebutuhan nasional hingga 40 ribu ton, sedangkan Brebes menghasilkan produksi bawang merah sebesar 50 ribu ton.

Sehingga total produksi dua sentra produksi tersebut mencapai 90 ribu ton. Artinya, dari kedua daerah itu sudah memenuhi kebutuhan bawang nasional, tambahnya. (*)

Pewarta : Nur Imansyah
Editor :
Copyright © ANTARA 2024