Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengusulkan ke pihak berwenang penetapan kuota cadangan elpiji 3 kilogram sebanyak 1.176 metrik ton (MTon), agar tidak dialihkan ke kabupaten/kota lainnya.

Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Kamis, mengatakan, apabila kuota cadangan itu tidak diusulkan untuk ditetapkan jadi kuota Kota Mataram, maka kuota tersebut bisa saja dialihkan ke kabupaten/kota lainnya yang kekurangan.

"Karena itu, kita harus cepat mengajukan usulkan agar kuota cadangan tersebut menjadi milik Kota Mataram dan tidak dialihkan ke kabupaten/kota lainnya," katanya.

Dikatakan, kuota elpiji 3 kilogram untuk Kota Mataram tahun 2023 sebanyak 17.161 MTon sedangkan yang sudah terpakai sampai bulan Juni 2023 sekitar 10.000 MTon.

Selain kuota 17.161 MTon, tahun 2023 Kota Mataram juga mendapatkan kuota cadangan sebanyak 1.176 MTon sehingga total kuota Mataram sebanyak tahun 2023 sebanyak 18.792 MTon.

Hanya saja, setelah dilakukan konsultasi dengan pihak Hiswana Migas ternyata kuota cadangan itu tidak bisa langsung jadi milik Kota Mataram sebab bisa dialihkan ke kabupaten/kota lainnya yang dianggap membutuhkan.

"Jika ingin kuota cadangan itu jadi milik kita, maka kita harus bersurat mengajukan agar kuota itu ditetapkan untuk Kota Mataram agar tidak dialihkan ke daerah lain," katanya.

Terkait dengan itulah, Disdag Kota Mataram segera melakukan koordinasi dengan Biro Ekonomi Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat terkait dengan usulan penetapan kuota cadangan tersebut.


Alasannya, kata Sri, mulai September Kota Mataram akan banyak kegiatan nasional maupun internasional termasuk MXGP Lombok sehingga semua sektor ekonomi di Kota Mataram akan terdampak.

"Termasuk pelaku UMKM khususnya kuliner di Kota Mataram yang saat ini jumlahnya terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi setelah pandemi COVID-19," katanya.

Di sisi lain, tambahnya, usulan kuota cadangan itu sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi kekosongan stok elpiji 3 kilogram di akhir tahun.

"Dari kuota 17.161 MTon sudah terpakai sampai bulan Juni 2023 sekitar 10.000 MTon jadi sisanya 7.161 MTon. Jika tidak kita antisipasi bisa terjadi kelangkaan," katanya lagi.

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024