Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Teko, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Minggu (6/8) dini hari sekitar pukul 00.30 Wita terbakar, akibat percikan api yang ke luar dari tabung elpiji yang berada di halaman pos tersebut.
Akibat kebakaran tersebut, inventaris Poskesdes ludes terbakar termasuk ratusan tabung elpiji 3 kilogram dan puluhan tabung elpiji 12 kilogram.
Tabung gas yang terbakar tersebut diduga hasil oplosan yang rencananya akan dikirim ke Pulau Sumbawa dan polisi langsung memasang garis polisi di sekitar TKP. Polisi juga telah mengamankan dua warga.
Kasi Humas Polres Lotim, Iptu Nicolas Oesman saat dikonfirmasi, Minggu, membenarkan pihaknya telah menerima laporan kasus terbakarnya Poskesdes Teko bersama dengan inventaris kantor yang ada.
Penyebabnya diduga akibat tabung gas elpiji yang mengeluarkan percikan api kemudian membesar dan membakar bangunan yang ada di sekitarnya.
Untungnya dalam kejadian tersebut, api tidak menjalar ke pemukiman penduduk sekitar dan berhasil dipadamkan setelah mobil pemadam kebakaran datang ke TKP.
"Besarnya kobaran api berhasil dipadamkan setelah mobil pemadam datang," katanya.
Dugaan sementara, menurut Nicolas, penyebab kebakaran dugaan sementara akibat tabung gas elpiji yang mengeluarkan percikan api.
Nicolas mengatakan dari hasil olah TKP yang dilakukan petugas, ditemukan bekas sisa regulator yang terbakar yang digunakan untuk melakukan isi ulang tabung gas oplosan untuk subsidi ukuran 3 kilogram ke-12 kilogram.
Kegiatan tersebut, dilakukan tanpa izin atau ilegal, rencana tabung gas akan dikirim ke pulau Sumbawa. Gas elpiji bersubsidi yang diduga dioplos tersebut dibeli dari warung-warung, dan ditampung di samping poskesdes.
Gas elpiji 12 kilogram non-subsidi tersebut, dikirim ke Pulau Sumbawa menggunakan truk.
"Dua orang diamankan petugas untuk diminta keterangan mengenai masalah elpiji oplosan yang menyebabkan terjadi kebakaran," ujarnya.
Mantan Kapolsek Suralaga ini menambahkan terjadinya kebakaran itu saat terjadinya pemindahan tong gas elpiji yang sudah dioplos ke truk dengan cara digelindingkan di tanah, sehingga menyebabkan munculnya percikan api yang membesar dan terjadi ledakan besar.
Hal inilah yang kemudian api menjalar ke bangunan poskesdes dengan membakar semua yang ada tanpa tersisa. Termasuk salah satu karyawan mengalami luka bakar yang sangat parah akibat ledakan gas elpiji dan kebakaran tersebut.
"Korban tengah berada didalam tumpukan tong gas mengalami luka bakar dengan langsung dibawa ke Puskesmas lalu dirujuk ke rumah sakit," tandasnya.
Akibat kebakaran tersebut, inventaris Poskesdes ludes terbakar termasuk ratusan tabung elpiji 3 kilogram dan puluhan tabung elpiji 12 kilogram.
Tabung gas yang terbakar tersebut diduga hasil oplosan yang rencananya akan dikirim ke Pulau Sumbawa dan polisi langsung memasang garis polisi di sekitar TKP. Polisi juga telah mengamankan dua warga.
Kasi Humas Polres Lotim, Iptu Nicolas Oesman saat dikonfirmasi, Minggu, membenarkan pihaknya telah menerima laporan kasus terbakarnya Poskesdes Teko bersama dengan inventaris kantor yang ada.
Penyebabnya diduga akibat tabung gas elpiji yang mengeluarkan percikan api kemudian membesar dan membakar bangunan yang ada di sekitarnya.
Untungnya dalam kejadian tersebut, api tidak menjalar ke pemukiman penduduk sekitar dan berhasil dipadamkan setelah mobil pemadam kebakaran datang ke TKP.
"Besarnya kobaran api berhasil dipadamkan setelah mobil pemadam datang," katanya.
Dugaan sementara, menurut Nicolas, penyebab kebakaran dugaan sementara akibat tabung gas elpiji yang mengeluarkan percikan api.
Nicolas mengatakan dari hasil olah TKP yang dilakukan petugas, ditemukan bekas sisa regulator yang terbakar yang digunakan untuk melakukan isi ulang tabung gas oplosan untuk subsidi ukuran 3 kilogram ke-12 kilogram.
Kegiatan tersebut, dilakukan tanpa izin atau ilegal, rencana tabung gas akan dikirim ke pulau Sumbawa. Gas elpiji bersubsidi yang diduga dioplos tersebut dibeli dari warung-warung, dan ditampung di samping poskesdes.
Gas elpiji 12 kilogram non-subsidi tersebut, dikirim ke Pulau Sumbawa menggunakan truk.
"Dua orang diamankan petugas untuk diminta keterangan mengenai masalah elpiji oplosan yang menyebabkan terjadi kebakaran," ujarnya.
Mantan Kapolsek Suralaga ini menambahkan terjadinya kebakaran itu saat terjadinya pemindahan tong gas elpiji yang sudah dioplos ke truk dengan cara digelindingkan di tanah, sehingga menyebabkan munculnya percikan api yang membesar dan terjadi ledakan besar.
Hal inilah yang kemudian api menjalar ke bangunan poskesdes dengan membakar semua yang ada tanpa tersisa. Termasuk salah satu karyawan mengalami luka bakar yang sangat parah akibat ledakan gas elpiji dan kebakaran tersebut.
"Korban tengah berada didalam tumpukan tong gas mengalami luka bakar dengan langsung dibawa ke Puskesmas lalu dirujuk ke rumah sakit," tandasnya.