Bogor, Jawa Barat (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mendorong kegiatan Flora Festival 2023 dapat memperkuat kotanya menjadi sentra tanaman hias terbesar di Indonesia.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim di Kota Bogor, Jabar, Minggu, mengatakan keinginan Kota Bogor menjadi pusat tanaman hias Indonesia didukung oleh peneliti-peneliti tanaman yang ada di daerah ini serta lokasi yang strategis dekat dengan Ibu Kota Jakarta. "Jadi, potensi Bogor menjadi pusat tanaman hias itu terbuka, karena akses pasar dan penelitian-penelitian ada di sini," katanya.
Dedie menuturkan bahwa sejak tahun lalu, Kota Bogor telah menyelenggarakan pameran tanaman hias terbesar di Indonesia. Pada Kamis (3/8/2023), Bogor Flora Festival 2023 bertajuk "Pride of Buitenzorg" digelar oleh Asosiasi Tanaman Hias Bogor Raya bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Pembukaan Bogor Flora Festival 2023 dilakukan Dedie Abdul Rachim bersama Direktur Buah dan Florikultura (Buflo) Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian Liferdi Lukman. Juga diadakan lelang tanaman hias yang 20 persennya akan disumbangkan kepada Yayasan Belantara Budaya Indonesia (BBI) dan anak-anak difabel yang menampilkan tarian tradisional dalam kegiatan tersebut.
Dedie menambahkan ketika identitas Bogor sebagai sentra tanaman hias semakin kuat, maka korelasinya adalah pada peningkatan jumlah pendapatan, peningkatan perekonomian, memunculkan pengusaha baru, mengurangi tingkat pengangguran, dan sebagainya.
"Karena profesi masyarakat itu banyak, tidak hanya yang bekerja di kantor, PNS, tapi ada juga di sektor lain, di antaranya pertanian. Makanya, dengan kegiatan ini bisa meningkatkan sisi pertanian yang juga dampaknya dirasakan oleh masyarakat," katanya.
Ketua Pelaksana Bogor Flora Festival 2023 Djojohadi Haristiono Eko Putro menyampaikan tema kegiatan ini adalah "Anthurium" atau kuping gajah. Pada Senin (7/8/2023) akan dilaksanakan kompetisi tanaman anthurium karya anak bangsa.
"Kita mencoba mengangkat tema kuping gajah ini karena saat ini anthurium menjadi komoditas andalan ekspor para petani tanaman hias di wilayah Bogor Raya dan sekitarnya. Kalangan muda di Bogor sudah banyak menghasilkan bibit bibit kuping gajah dengan karakter yang luar biasa dan istimewa," katanya.
Baca juga: Pelestarian Taman Wisata Labuhan Bangkalan berdampak keberlanjutan flora-fauna
Baca juga: Wagub NTB ingatkan warga jaga flora dan fauna kawasan Rinjani
Hadi menyampaikan untuk kegiatan pameran ada 35 stan flora dan lima tenda kuliner UMKM. "Untuk jumlah tanamannya ada ribuan, jenisnya ada ratusan jenis, tadi juga ada lelang berbagai tanaman yang hits pada masanya dan ada tanaman asal Bali. Rata-rata harga yang dilelangkan tembus di atas Rp1 juta," ujarnya.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim di Kota Bogor, Jabar, Minggu, mengatakan keinginan Kota Bogor menjadi pusat tanaman hias Indonesia didukung oleh peneliti-peneliti tanaman yang ada di daerah ini serta lokasi yang strategis dekat dengan Ibu Kota Jakarta. "Jadi, potensi Bogor menjadi pusat tanaman hias itu terbuka, karena akses pasar dan penelitian-penelitian ada di sini," katanya.
Dedie menuturkan bahwa sejak tahun lalu, Kota Bogor telah menyelenggarakan pameran tanaman hias terbesar di Indonesia. Pada Kamis (3/8/2023), Bogor Flora Festival 2023 bertajuk "Pride of Buitenzorg" digelar oleh Asosiasi Tanaman Hias Bogor Raya bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Pembukaan Bogor Flora Festival 2023 dilakukan Dedie Abdul Rachim bersama Direktur Buah dan Florikultura (Buflo) Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian Liferdi Lukman. Juga diadakan lelang tanaman hias yang 20 persennya akan disumbangkan kepada Yayasan Belantara Budaya Indonesia (BBI) dan anak-anak difabel yang menampilkan tarian tradisional dalam kegiatan tersebut.
Dedie menambahkan ketika identitas Bogor sebagai sentra tanaman hias semakin kuat, maka korelasinya adalah pada peningkatan jumlah pendapatan, peningkatan perekonomian, memunculkan pengusaha baru, mengurangi tingkat pengangguran, dan sebagainya.
"Karena profesi masyarakat itu banyak, tidak hanya yang bekerja di kantor, PNS, tapi ada juga di sektor lain, di antaranya pertanian. Makanya, dengan kegiatan ini bisa meningkatkan sisi pertanian yang juga dampaknya dirasakan oleh masyarakat," katanya.
Ketua Pelaksana Bogor Flora Festival 2023 Djojohadi Haristiono Eko Putro menyampaikan tema kegiatan ini adalah "Anthurium" atau kuping gajah. Pada Senin (7/8/2023) akan dilaksanakan kompetisi tanaman anthurium karya anak bangsa.
"Kita mencoba mengangkat tema kuping gajah ini karena saat ini anthurium menjadi komoditas andalan ekspor para petani tanaman hias di wilayah Bogor Raya dan sekitarnya. Kalangan muda di Bogor sudah banyak menghasilkan bibit bibit kuping gajah dengan karakter yang luar biasa dan istimewa," katanya.
Baca juga: Pelestarian Taman Wisata Labuhan Bangkalan berdampak keberlanjutan flora-fauna
Baca juga: Wagub NTB ingatkan warga jaga flora dan fauna kawasan Rinjani
Hadi menyampaikan untuk kegiatan pameran ada 35 stan flora dan lima tenda kuliner UMKM. "Untuk jumlah tanamannya ada ribuan, jenisnya ada ratusan jenis, tadi juga ada lelang berbagai tanaman yang hits pada masanya dan ada tanaman asal Bali. Rata-rata harga yang dilelangkan tembus di atas Rp1 juta," ujarnya.