Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan asal Jepang yang akan memberi kesempatan kerja pada pekerja migran Indonesia (PMI). Dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Kamis. Kesepakatan kerja sama ini ditandatangani Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah dengan NHK Jepang di Pendopo Gubernur NTB.
"Prioritas diberikan kepada tenaga kerja yang pernah magang di Jepang, yang saat ini jumlahnya ribuan di NTB," ujar Zulkieflimansyah.
Gubernur NTB mengatakan adapun bagi tenaga kerja yang belum pernah ke Jepang akan disiapkan di Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada selama enam bulan untuk berbagai pelatihan.
Melalui kerja sama dengan Indonesia Japan Business Network (IJBNet) Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB telah menandatangani kerja sama pelatihan bersertifikat pada Juli lalu bagi TKI dengan keahlian khusus yang akan mengirimkan tenaga kerja berketrampilan khusus atau Specified Skilled Worker (SSB). "Kami mendukung langkah IJBNet yang membuka peluang kerja ke Jepang bagi masyarakat NTB," ujar Zulkieflimansyah.
Ia menjelaskan pengiriman tenaga kerja yang berbeda dengan sebelumnya ini akan membuka peluang bagi tenaga ahli NTB yang ingin bekerja di perusahaan bisnis Jepang yang potensinya banyak dimiliki oleh masyarakat NTB.
Kesepakatan dengan perusahaan perusahaan Jepang ini akan memberi kesempatan pada tenaga kerja NTB untuk bekerja di Jepang selama 5 tahun mulai Januari 2024. Sementara, Ketua Umum dan Pendiri IJBNet, Sunyoto Rais mengatakan, NHK Jepang akan melakukan eksebisi sebelum melakukan pelatihan pada Oktober. "Sebetulnya potensi tenaga ahli kita banyak tapi sertifikasi dari Jepang sangat susah didapatkan sehingga kami akan melakukan pelatihan sesuai kebutuhan bisnis di Jepang," jelasnya.
Saat ini, kata dia, selain memiliki jaringan bisnis luas, IJB-Net mengambil peranan dalam membantu promosi produk-produk unggulan dan pengembangan sumber daya alam Indonesia menjadi produk-produk yang diperlukan di pasar global, terutama terkait makanan-minuman dan energi terbarukan.
Baca juga: Polda NTB menangani kasus P3MI di Mataram tipu 130 calon PMI
Baca juga: Disnaker Mataram membuka pendaftaran gratis calon PMI ke Arab
"Selain itu, juga membantu masuknya investasi Jepang ke Indonesia, mempromosikan teknologi baru dari Jepang, dan membuka jalan bagi perusahaan Jepang yang mencari mitra bisnis di Indonesia," katanya.
"Prioritas diberikan kepada tenaga kerja yang pernah magang di Jepang, yang saat ini jumlahnya ribuan di NTB," ujar Zulkieflimansyah.
Gubernur NTB mengatakan adapun bagi tenaga kerja yang belum pernah ke Jepang akan disiapkan di Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada selama enam bulan untuk berbagai pelatihan.
Melalui kerja sama dengan Indonesia Japan Business Network (IJBNet) Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB telah menandatangani kerja sama pelatihan bersertifikat pada Juli lalu bagi TKI dengan keahlian khusus yang akan mengirimkan tenaga kerja berketrampilan khusus atau Specified Skilled Worker (SSB). "Kami mendukung langkah IJBNet yang membuka peluang kerja ke Jepang bagi masyarakat NTB," ujar Zulkieflimansyah.
Ia menjelaskan pengiriman tenaga kerja yang berbeda dengan sebelumnya ini akan membuka peluang bagi tenaga ahli NTB yang ingin bekerja di perusahaan bisnis Jepang yang potensinya banyak dimiliki oleh masyarakat NTB.
Kesepakatan dengan perusahaan perusahaan Jepang ini akan memberi kesempatan pada tenaga kerja NTB untuk bekerja di Jepang selama 5 tahun mulai Januari 2024. Sementara, Ketua Umum dan Pendiri IJBNet, Sunyoto Rais mengatakan, NHK Jepang akan melakukan eksebisi sebelum melakukan pelatihan pada Oktober. "Sebetulnya potensi tenaga ahli kita banyak tapi sertifikasi dari Jepang sangat susah didapatkan sehingga kami akan melakukan pelatihan sesuai kebutuhan bisnis di Jepang," jelasnya.
Saat ini, kata dia, selain memiliki jaringan bisnis luas, IJB-Net mengambil peranan dalam membantu promosi produk-produk unggulan dan pengembangan sumber daya alam Indonesia menjadi produk-produk yang diperlukan di pasar global, terutama terkait makanan-minuman dan energi terbarukan.
Baca juga: Polda NTB menangani kasus P3MI di Mataram tipu 130 calon PMI
Baca juga: Disnaker Mataram membuka pendaftaran gratis calon PMI ke Arab
"Selain itu, juga membantu masuknya investasi Jepang ke Indonesia, mempromosikan teknologi baru dari Jepang, dan membuka jalan bagi perusahaan Jepang yang mencari mitra bisnis di Indonesia," katanya.