Samarinda (ANTARA) - Komposisi tenaga kesehatan (nakes) di  Kalimantan Timur (Kaltim) terus mengalami penambahan dan hingga tahun 2023 jumlahnya telah mencapai 24.913 orang berdasarkan data Dinas Kesehatan provinsi itu.

"Alhamdulillah, hingga 2023 ini kita punya tenaga kesehatan mencapai 24.913 orang, termasuk non-medisnya," kata Gubernur Kaltim Isran Noor, di Samarinda, Senin. Ia mengatakan tenaga kesehatan baik dokter, dokter spesialis, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya sangat penting guna memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. 

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr Jaya Mualimin menjelaskan tenaga kesehatan maupun non-medis ini bertambah banyak, khususnya pada tahun 2023, karena adanya kebijakan Gubernur dan Wagub Kaltim, agar kesehatan masyarakat semakin terjamin, di samping program pendidikan.

"Pada 2023 tenaga kesehatan maupun non-medis yang bekerja di instansi milik pemerintah yakni ASN 10.228 pegawai, PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) 2.404 pegawai, non-ASN 12.478 orang, sehingga totalnya 24.913," katanya.

Jumlah tersebut, kata dia, sudah termasuk penambahan tenaga medis saat wabah COVID-19 melanda Indonesia. Saat itu, lanjut Jaya, wilayah Kaltim juga memerlukan tenaga kesehatan yang banyak, karena Kaltim juga masuk dalam zona merah COVID-19.

Baca juga: RSUD NTB menyiapkan 300 tenaga medis untuk ajang balap MXGP 2023
Baca juga: Tenaga medis Persib Bandung sebut Ciro Alves kondisinya baik

"Tenaga kesehatan dan non-medis ini bekerja di rumah sakit milik pemerintah dan fasilitas kesehatan se-Kaltim. Nanti kebutuhan per jenis tenaga kesehatan masih perlu ditambah, seiring jumlah penduduk," jelasnya. Jaya menambahkan pihaknya juga tengah mempersiapkan penambahan tenaga medis untuk wilayah pedalaman, tertinggal, dan terluar, yang menjadi perhatian Pemprov Kaltim.




 

Pewarta : Arumanto
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024