Mentok, Babel (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meluncurkan Desa Airlimau, Kecamatan Mentok sebagai kampung moderasi beragama.

"Kampung moderasi beragama ini merupakan program Kementerian Agama RI sebagai salah satu upaya penting dalam membangun harmoni dan kerukunan di tengah masyarakat multikultural," kata Kepala Kantor Kemenag Bangka Barat Syarifuddin di Mentok, Selasa.

Menurut dia, peluncuran Desa Airlimau sebagai salah satu kampung moderasi beragama merupakan bagian dari program peluncuran seribu kampung moderasi beragama Kementerian Agama RI.

Program ini diharapkan bisa menjadi contoh nyata dalam membangun kerukunan antarumat beragama, mempromosikan dialog terbuka untuk pemahaman yang lebih baik dalam aktivitas sehari-hari masyarakat. "Untuk di Bangka Barat kami sengaja memilih Desa Airlimau, Mentok, karena memenuhi kriteria yang dibutuhkan," katanya.

Dalam pembentukan kampung moderasi beragama ini, Kantor Kemenag Bangka Barat juga melibatkan sejumlah instansi terkait lain bersama organisasi masyarakat, dan warga desa setempat. Terkait peluncuran program nasional tersebut, Bupati Bangka Barat Sukirman mengatakan dalam era yang semakin kompleks dan beragam saat ini penting bagi masyarakat untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang keberagaman keyakinan dan praktik keagamaan.

"Program ini bagus, ini membuktikan bahwa Bangka Barat benar-benar negeri 'Sejiran Setason', artinya semua bisa dilakukan dengan musyawarah, walaupun ada perbedaan tapi muamalahnya kita selalu bersama-sama," kata dia.

Baca juga: Toleransi di Indonesia masih harus disempurnakan
Baca juga: Kapolda NTB sampaikan harmoni antarumat beragama dipertahankan

Ia berpesan kepada masyarakat agar selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan, meskipun dalam praktik hidup sehari-hari ada perbedaan. "Kami minta tetap menjaga kerukunan dan saling menghargai adanya perbedaan, saling menghormati dalam menjaga keyakinan masing-masing dan tidak ada saling intervensi," katanya.


Pewarta : Donatus Dasapurna Putranta
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024