Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, siapkan konsep pembangunan ruang kreatif di Pasar Seni Sayang-Sayang untuk mendukung dan meningkatkan daya saing industri kreatif di kota itu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram Lalu Alwan Basri di Mataram, Rabu, mengatakan, untuk pembangunan ruang kreatif di Pasar Seni Sayang-Sayang telah diusulkan bantuan anggaran ke pemerintah pusat melalui Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Usulkan revitalisasi sudah diajukan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram, kita tinggal menunggu jawaban. Harapannya, tahun depan kita bisa dapatkan dukungan anggaran," katanya.
Menurutnya, sesuai dengan desain yang diajukan Dispar Kota Mataram Pasar Seni tersebut selain dilengkapi ruang kreatif, juga ada ruang pertemuan, gedung opera untuk pementasan seni, budaya, dan musik, serta ruang khusus untuk displai atau penataan produk hasil pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Dengan demikian, ruang kreatif di Pasar Seni Sayang-Sayang tersebut bisa menjadi pusat pameran hasil produksi pelaku UMKM di Kota Mataram baik berupa kuliner, garmen, maupun kriya," katanya.
Selain itu, ke depan diharapkan ada kerja sama dengan pihak hotel, pelaku pariwisata, budayawan, seniman, dan pihak terkait lainnya untuk menggelar kegiatan pada ruang kreatif yang sudah disiapkan.
"Kegiatan seni dan budaya yang bervariasi bisa menjadi daya tarik tamu, sekaligus belanja di pasar seni yang sudah disiapkan. Jangan hanya sekedar bazar pasar murah, atau pasar tani saja," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi sebelumnya mengatakan, rencana pembangunan ruang kreatif Pasar Seni Sayang-Sayang tersebut sudah mendapatkan lampu hijau dari Bappenas.
"Insya Allah, dari hasil 'zoom meeting' dengan Bappenas kita akan dapat bantuan untuk pembangunan ruang kreatif di Pasar Seni Sayang-Sayang tahun 2024. Terkait besarannya, kita belum tahu pasti," katanya.
Namun demikian, lanjutnya, berdasarkan desain pembangunan ruang kreatif itu, Dispar telah mengusulkan kebutuhan anggaran sekitar Rp10 miliar.
"Harapan kita, bantuan anggaran yang diberikan sesuai dengan yang kita usulkan," katanya.
Lebih jauh Denny mengatakan, keberadaan Pasar Seni Sayang-Sayang yang selama ini terkesan kurang tertata bisa dimanfaatkan lebih maksimal. Baik sebagai fungsi pusat oleh-oleh maupun untuk berbagai kegiatan pementasan seni dan budaya di kawasan tersebut.
"Jadi ruang kreatif di Pasar Seni Sayang-Sayang, sekaligus jadi tujuan wisata sebagai pusat belanja oleh-oleh khas daerah ini," katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram Lalu Alwan Basri di Mataram, Rabu, mengatakan, untuk pembangunan ruang kreatif di Pasar Seni Sayang-Sayang telah diusulkan bantuan anggaran ke pemerintah pusat melalui Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Usulkan revitalisasi sudah diajukan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram, kita tinggal menunggu jawaban. Harapannya, tahun depan kita bisa dapatkan dukungan anggaran," katanya.
Menurutnya, sesuai dengan desain yang diajukan Dispar Kota Mataram Pasar Seni tersebut selain dilengkapi ruang kreatif, juga ada ruang pertemuan, gedung opera untuk pementasan seni, budaya, dan musik, serta ruang khusus untuk displai atau penataan produk hasil pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Dengan demikian, ruang kreatif di Pasar Seni Sayang-Sayang tersebut bisa menjadi pusat pameran hasil produksi pelaku UMKM di Kota Mataram baik berupa kuliner, garmen, maupun kriya," katanya.
Selain itu, ke depan diharapkan ada kerja sama dengan pihak hotel, pelaku pariwisata, budayawan, seniman, dan pihak terkait lainnya untuk menggelar kegiatan pada ruang kreatif yang sudah disiapkan.
"Kegiatan seni dan budaya yang bervariasi bisa menjadi daya tarik tamu, sekaligus belanja di pasar seni yang sudah disiapkan. Jangan hanya sekedar bazar pasar murah, atau pasar tani saja," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi sebelumnya mengatakan, rencana pembangunan ruang kreatif Pasar Seni Sayang-Sayang tersebut sudah mendapatkan lampu hijau dari Bappenas.
"Insya Allah, dari hasil 'zoom meeting' dengan Bappenas kita akan dapat bantuan untuk pembangunan ruang kreatif di Pasar Seni Sayang-Sayang tahun 2024. Terkait besarannya, kita belum tahu pasti," katanya.
Namun demikian, lanjutnya, berdasarkan desain pembangunan ruang kreatif itu, Dispar telah mengusulkan kebutuhan anggaran sekitar Rp10 miliar.
"Harapan kita, bantuan anggaran yang diberikan sesuai dengan yang kita usulkan," katanya.
Lebih jauh Denny mengatakan, keberadaan Pasar Seni Sayang-Sayang yang selama ini terkesan kurang tertata bisa dimanfaatkan lebih maksimal. Baik sebagai fungsi pusat oleh-oleh maupun untuk berbagai kegiatan pementasan seni dan budaya di kawasan tersebut.
"Jadi ruang kreatif di Pasar Seni Sayang-Sayang, sekaligus jadi tujuan wisata sebagai pusat belanja oleh-oleh khas daerah ini," katanya.