Mataram (ANTARA) - Komisi I DPR RI meminta Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Mataram, Nusa Tenggara Barat, ikut berkontribusi dalam meningkatkan partisipasi pemilih untuk Pemilu 2024.
"Pada intinya kita berharap RRI bisa berkontribusi bagaimana secara kuantitas akan semakin banyak pemilih di Pemilu 2024," kata Ketua Rombongan Fadli Zon dalam kunjungan kerja Komisi I DPR RI di Kantor RRI Mataram, Kamis.
Ia mengatakan sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI dituntut bisa memberikan kesadaran bahwa Pemilu 2024 sudah menghitung hari yakni 174 hari lagi akan digelar secara serentak baik itu pemilu presiden (Pilpres) dan pemilu legislatif (Pileg) pada 14 Februari 2024.
"RRI sudah menjelaskan program-program terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2024, itu termasuk juga bagaimana bisa menjangkau kalangan milenial dan generasi Z," ujarnya.
Menurut dia ada sejumlah tantangan terutama masih adanya blank spot area di sejumlah wilayah di NTB baik itu di Pulau Lombok maupun di wilayah lainnya di Bima. Hal ini tentu, menjadi catatan Komisi I DPR RI agar bisa diperbaiki.
"Tentunya juga Komisi I DPR RI juga akan mendukung upaya-upaya untuk perbaikan itu," ujar Fadli Zon.
Selain bagaimana meningkat partisipasi pemilih, pihaknya berharap sesuai usulan anggota Komisi I DPR RI dalam rapat dengar pendapat agar RRI merubah tagline siaran pemilu, sehingga bisa lebih diterima dan dipahami masyarakat, terutama kalangan milenial dan generasi Z yang diperkirakan menjadi pemilih terbesar di Pemilu 2024 mendatang.
"Ya tadi ada juga usulan agar bagaimana mengaitkan supaya orang itu ingat-nya gampang. Orang ingat-nya tanggal 14 Februari itu hari valentine atau hari kasih sayang. Maka hari kasih sayang ini di ubahlah menjadi hari kasi suara pada hari itu," ucapnya.
Oleh karena itu pihaknya berharap tidak hanya kuantitas atau tingkat partisipasi tapi juga RRI diminta untuk meningkatkan partisipasi yang sifatnya kualitas. Terlebih RRI sudah memilih sebagai kanal pemilih cerdas.
"Jadi pemilih cerdas itu harus tahu apa yang dipilih mana yang terbaik dan tentunya dengan substansi-substansi terbaik juga," katanya.
"Pada intinya kita berharap RRI bisa berkontribusi bagaimana secara kuantitas akan semakin banyak pemilih di Pemilu 2024," kata Ketua Rombongan Fadli Zon dalam kunjungan kerja Komisi I DPR RI di Kantor RRI Mataram, Kamis.
Ia mengatakan sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI dituntut bisa memberikan kesadaran bahwa Pemilu 2024 sudah menghitung hari yakni 174 hari lagi akan digelar secara serentak baik itu pemilu presiden (Pilpres) dan pemilu legislatif (Pileg) pada 14 Februari 2024.
"RRI sudah menjelaskan program-program terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2024, itu termasuk juga bagaimana bisa menjangkau kalangan milenial dan generasi Z," ujarnya.
Menurut dia ada sejumlah tantangan terutama masih adanya blank spot area di sejumlah wilayah di NTB baik itu di Pulau Lombok maupun di wilayah lainnya di Bima. Hal ini tentu, menjadi catatan Komisi I DPR RI agar bisa diperbaiki.
"Tentunya juga Komisi I DPR RI juga akan mendukung upaya-upaya untuk perbaikan itu," ujar Fadli Zon.
Selain bagaimana meningkat partisipasi pemilih, pihaknya berharap sesuai usulan anggota Komisi I DPR RI dalam rapat dengar pendapat agar RRI merubah tagline siaran pemilu, sehingga bisa lebih diterima dan dipahami masyarakat, terutama kalangan milenial dan generasi Z yang diperkirakan menjadi pemilih terbesar di Pemilu 2024 mendatang.
"Ya tadi ada juga usulan agar bagaimana mengaitkan supaya orang itu ingat-nya gampang. Orang ingat-nya tanggal 14 Februari itu hari valentine atau hari kasih sayang. Maka hari kasih sayang ini di ubahlah menjadi hari kasi suara pada hari itu," ucapnya.
Oleh karena itu pihaknya berharap tidak hanya kuantitas atau tingkat partisipasi tapi juga RRI diminta untuk meningkatkan partisipasi yang sifatnya kualitas. Terlebih RRI sudah memilih sebagai kanal pemilih cerdas.
"Jadi pemilih cerdas itu harus tahu apa yang dipilih mana yang terbaik dan tentunya dengan substansi-substansi terbaik juga," katanya.