Mataram (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Irjen Pol. Djoko Poerwanto meminta kepada anggota yang bertugas sebagai polisi lingkungan untuk bertindak cepat dalam menangani masalah warga pada momentum Pemilu 2024.
"Kalau jadi polisi, jangan tanggung. Dalam berfikir dan bertindak harus kita lakukan secara cepat dan tepat agar keamanan dan ketertiban masyarakat tetap terjaga dengan baik," kata Irjen Pol. Djoko memberikan arahan kepada ratusan polisi lingkungan dalam rangka mewujudkan Pemilu 2024 Damai di Mataram, Jumat.
Dia mengingatkan bahwa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat ini merupakan bentuk abdi kepolisian sebagai insan Rastra Sewa Kotama. "Tidak ada yang memaksa kita menjadi polisi. Ketika kita sudah menjadi insan Rastra Sewa Kotama maka ada kewajiban kita untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Minimal di lingkungan tempat bertugas harus dalam kondisi aman dan nyaman," ujarnya.
Melihat kontestasi Pemilu 2024 yang kini tengah berjalan, Djoko pun mengingatkan agar polisi lingkungan yang bertugas di wilayah hukum Polresta Mataram harus bisa memetakan situasi dan kondisi masyarakat.
"Tidak boleh tidak tahu, sekarang tahapan pemilu sudah dimana dan ada berapa bacaleg yang tidak memenuhi syarat dan memenuhi syarat. Termasuk berita hoaks, kenetralan TNI/Polri dan ASN," ucap dia.
Oleh karena itu, Djoko meminta agar polisi lingkungan tetap membangun komunikasi dan menjaga koordinasi dengan instansi terkait pengamanan masyarakat. "Bangun kerja sama yang baik dengan semua pihak demi menciptakan pemilu yang damai agar tidak ada ruang bagi orang yang tidak menginginkan pemilu damai di NTB," kata Djoko.
Kapolresta Mataram Kombes Pol. Mustofa mengatakan untuk pelaksanaan Pemilu 2024 pihaknya akan mengamankan sebanyak 2.287 tempat pemungutan suara (tps). Terkait hal tersebut, Polresta Mataram telah mengerahkan 666 personil lingkungan yang akan melaksanakan tugas pengamanan tps.
"Mulai Agustus anggota kami di Polresta Mataram sudah mengetahui tps yang akan diamankan, termasuk juga jumlah dpt yang berada di lingkungan masing-masing," ucap Mustofa. Ketua KPU Provinsi NTB Suhardi Soud memberikan apresiasi terhadap kehadiran polisi lingkungan terutama di tingkat TPS mengingat permasalahan pada pelaksanaan pemilu sebelumnya banyak terjadi di tingkat tps.
"Kami sangat sambut baik ketika teman-teman polisi dibentuk untuk menstabilkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di tingkat tps. Menurut kami itu sudah sangat benar," kata Suhardi.
Baca juga: Polisi edukasi warga Dompu melakukan penghijauan
Baca juga: Oknum anggota polisi di Dompu dipecat
Ketua Bawaslu Provinsi NTB Itratip mengatakan bahwa pihaknya sebagai pengawas pemilu merasa terbantu dengan kehadiran polisi lingkungan. "Kami berharap polisi lingkungan dapat membantu kpu dan bawaslu dalam mengawasi setiap isu-isu yang berkembang serta tetap mengedepankan netralitas sebagai aparat penegak hukum," ujar Itratip.
"Kalau jadi polisi, jangan tanggung. Dalam berfikir dan bertindak harus kita lakukan secara cepat dan tepat agar keamanan dan ketertiban masyarakat tetap terjaga dengan baik," kata Irjen Pol. Djoko memberikan arahan kepada ratusan polisi lingkungan dalam rangka mewujudkan Pemilu 2024 Damai di Mataram, Jumat.
Dia mengingatkan bahwa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat ini merupakan bentuk abdi kepolisian sebagai insan Rastra Sewa Kotama. "Tidak ada yang memaksa kita menjadi polisi. Ketika kita sudah menjadi insan Rastra Sewa Kotama maka ada kewajiban kita untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Minimal di lingkungan tempat bertugas harus dalam kondisi aman dan nyaman," ujarnya.
Melihat kontestasi Pemilu 2024 yang kini tengah berjalan, Djoko pun mengingatkan agar polisi lingkungan yang bertugas di wilayah hukum Polresta Mataram harus bisa memetakan situasi dan kondisi masyarakat.
"Tidak boleh tidak tahu, sekarang tahapan pemilu sudah dimana dan ada berapa bacaleg yang tidak memenuhi syarat dan memenuhi syarat. Termasuk berita hoaks, kenetralan TNI/Polri dan ASN," ucap dia.
Oleh karena itu, Djoko meminta agar polisi lingkungan tetap membangun komunikasi dan menjaga koordinasi dengan instansi terkait pengamanan masyarakat. "Bangun kerja sama yang baik dengan semua pihak demi menciptakan pemilu yang damai agar tidak ada ruang bagi orang yang tidak menginginkan pemilu damai di NTB," kata Djoko.
Kapolresta Mataram Kombes Pol. Mustofa mengatakan untuk pelaksanaan Pemilu 2024 pihaknya akan mengamankan sebanyak 2.287 tempat pemungutan suara (tps). Terkait hal tersebut, Polresta Mataram telah mengerahkan 666 personil lingkungan yang akan melaksanakan tugas pengamanan tps.
"Mulai Agustus anggota kami di Polresta Mataram sudah mengetahui tps yang akan diamankan, termasuk juga jumlah dpt yang berada di lingkungan masing-masing," ucap Mustofa. Ketua KPU Provinsi NTB Suhardi Soud memberikan apresiasi terhadap kehadiran polisi lingkungan terutama di tingkat TPS mengingat permasalahan pada pelaksanaan pemilu sebelumnya banyak terjadi di tingkat tps.
"Kami sangat sambut baik ketika teman-teman polisi dibentuk untuk menstabilkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di tingkat tps. Menurut kami itu sudah sangat benar," kata Suhardi.
Baca juga: Polisi edukasi warga Dompu melakukan penghijauan
Baca juga: Oknum anggota polisi di Dompu dipecat
Ketua Bawaslu Provinsi NTB Itratip mengatakan bahwa pihaknya sebagai pengawas pemilu merasa terbantu dengan kehadiran polisi lingkungan. "Kami berharap polisi lingkungan dapat membantu kpu dan bawaslu dalam mengawasi setiap isu-isu yang berkembang serta tetap mengedepankan netralitas sebagai aparat penegak hukum," ujar Itratip.