Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram di Provinsi Nusa Tenggara Barat mengimbau warga untuk memantau informasi perihal kejadian gempa bumi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyusul gempa bumi yang terjadi Selasa dini hari.
"Masyarakat jangan sampai terpengaruh dengan isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Untuk informasi terkait gempa, wajib merujuk ke data BMKG," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Selasa.
Baca juga: Gempa Magnitudo 7,4 di Laut Jawa dirasakan di Lombok
Baca juga: Warga Lombok rasakan gempa magnitudo 7,4 Tanah Bumbu Sulsel
Sebelumnya, BMKG menyampaikan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 7,1 terjadi pada Selasa pukul 02.55 WIB. Pusat gempa bumi itu dilaporkan berada di laut pada kedalaman 525 km sekitar 163 km timur laut Lombok Utara.
"Gempa ini cukup membuat masyarakat terutama di Kota Mataram panik hingga warga banyak keluar rumah sebagai upaya menyelamatkan diri," kata Mahfuddin.
Namun demikian, menurut dia, sampai saat ini BPBD belum menerima laporan dari pemerintah kelurahan maupun kecamatan mengenai adanya kerusakan akibat gempa bumi.
"Kami sudah minta ke lurah dan camat agar segera melapor jika ada warga mereka yang terdampak agar kami bisa segera tindak lanjuti," kata dia.
Dia juga mengimbau warga untuk mewaspadai kemungkinan terjadi aktivitas gempa bumi susulan.
"Barang-barang yang besar atau berat hendaknya diletakkan di bawah, serta jauhkan barang seperti minyak yang bisa menimbulkan percikan api, dan instalasi listrik pastikan dalam posisi aman dan baik," katanya.
"Masyarakat jangan sampai terpengaruh dengan isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Untuk informasi terkait gempa, wajib merujuk ke data BMKG," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Selasa.
Baca juga: Gempa Magnitudo 7,4 di Laut Jawa dirasakan di Lombok
Baca juga: Warga Lombok rasakan gempa magnitudo 7,4 Tanah Bumbu Sulsel
Sebelumnya, BMKG menyampaikan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 7,1 terjadi pada Selasa pukul 02.55 WIB. Pusat gempa bumi itu dilaporkan berada di laut pada kedalaman 525 km sekitar 163 km timur laut Lombok Utara.
"Gempa ini cukup membuat masyarakat terutama di Kota Mataram panik hingga warga banyak keluar rumah sebagai upaya menyelamatkan diri," kata Mahfuddin.
Namun demikian, menurut dia, sampai saat ini BPBD belum menerima laporan dari pemerintah kelurahan maupun kecamatan mengenai adanya kerusakan akibat gempa bumi.
"Kami sudah minta ke lurah dan camat agar segera melapor jika ada warga mereka yang terdampak agar kami bisa segera tindak lanjuti," kata dia.
Dia juga mengimbau warga untuk mewaspadai kemungkinan terjadi aktivitas gempa bumi susulan.
"Barang-barang yang besar atau berat hendaknya diletakkan di bawah, serta jauhkan barang seperti minyak yang bisa menimbulkan percikan api, dan instalasi listrik pastikan dalam posisi aman dan baik," katanya.