Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur menargetkan angka kasus stunting anak di wilayah setempat turun hingga mencapai tujuh persen pada 2024 seiring dengan berbagai upaya penanganan dan pencegahan.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan sesuai data Dinkes setempat, angka stunting di Kota Madiun saat ini mencapai 9,7 persen dan akan terus diturunkan. "Saat ini untuk stunting kita di 9,7 persen dan targetnya bisa turun di angka tujuh persen atau kalau bisa hingga enam persen pada tahun depan," ujar dia dalam kegiatan sosialisasi Gemarikan Tahun 2023 di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun di Madiun, Rabu.
Berbagai upaya dilakukan pemkot untuk menurunkan angka stunting, di antaranya mencegah kasus pernikahan dini, memberikan tablet tambah darah (TTD) pada usia remaja guna cegah anemia, pendampingan pra-nikah, saat melahirkan, hingga setelah melahirkan.
"Pencegahan stunting itu dimulai sejak pernikahan, ibu mengandung hingga melahirkan, bahkan setelah kelahiran. Semuanya dipantau di Kota Madiun," katanya. Persoalan kesehatan dan asupan gizi ibu hamil juga menjadi perhatian pemkot.
Ia telah menginstruksikan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) setempat untuk intensif memantau tumbuh kembang janin yang dikandung ibu hamil agar melahirkan bayi yang sehat. Untuk kebutuhan gizi ibu hamil dan balita, Pemkot Madiun memiliki Program Warung Setop Stunting (WSS). Total anggaran yang telah disiapkan pemkot sekitar Rp5,4 miliar pada 2022.
Selain mencukupi kebutuhan pokok dan sayuran gratis, sasaran WSS juga dibekali konsumsi makanan siap saji, asupan protein hingga uang saku belanja di lapak UMKM. WSS menyasar sekitar 922 jiwa yang terdiri atas anak dan ibu hamil di Kota Madiun.
"WSS kami tempatkan di sejumlah titik di masing-masing kelurahan. WSS akan membagikan voucer untuk ibu hamil dan ibu memiliki balita sasaran untuk mendapatkan bahan pangan bergizi setiap harinya," kata Maidi.
Baca juga: Unjani Bandung dukung penurunan stunting di Loteng
Baca juga: Gabungan Organisasi Wanita Biak bantu cegah stunting
Rinciannya, katanya, 256 jiwa di Kecamatan Manguharjo, 385 jiwa di Taman, dan 281 jiwa di Kartoharjo. Pemkot terus melakukan intervensi agar target penurunan stunting dapat tercapai. Pihaknya meminta seluruh elemen dapat terlibat aktif dalam melakukan langkah-langkah preventif dan intervensi guna mencapai target yang lebih baik dalam menurunkan angka stunting di Kota Madiun.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan sesuai data Dinkes setempat, angka stunting di Kota Madiun saat ini mencapai 9,7 persen dan akan terus diturunkan. "Saat ini untuk stunting kita di 9,7 persen dan targetnya bisa turun di angka tujuh persen atau kalau bisa hingga enam persen pada tahun depan," ujar dia dalam kegiatan sosialisasi Gemarikan Tahun 2023 di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun di Madiun, Rabu.
Berbagai upaya dilakukan pemkot untuk menurunkan angka stunting, di antaranya mencegah kasus pernikahan dini, memberikan tablet tambah darah (TTD) pada usia remaja guna cegah anemia, pendampingan pra-nikah, saat melahirkan, hingga setelah melahirkan.
"Pencegahan stunting itu dimulai sejak pernikahan, ibu mengandung hingga melahirkan, bahkan setelah kelahiran. Semuanya dipantau di Kota Madiun," katanya. Persoalan kesehatan dan asupan gizi ibu hamil juga menjadi perhatian pemkot.
Ia telah menginstruksikan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) setempat untuk intensif memantau tumbuh kembang janin yang dikandung ibu hamil agar melahirkan bayi yang sehat. Untuk kebutuhan gizi ibu hamil dan balita, Pemkot Madiun memiliki Program Warung Setop Stunting (WSS). Total anggaran yang telah disiapkan pemkot sekitar Rp5,4 miliar pada 2022.
Selain mencukupi kebutuhan pokok dan sayuran gratis, sasaran WSS juga dibekali konsumsi makanan siap saji, asupan protein hingga uang saku belanja di lapak UMKM. WSS menyasar sekitar 922 jiwa yang terdiri atas anak dan ibu hamil di Kota Madiun.
"WSS kami tempatkan di sejumlah titik di masing-masing kelurahan. WSS akan membagikan voucer untuk ibu hamil dan ibu memiliki balita sasaran untuk mendapatkan bahan pangan bergizi setiap harinya," kata Maidi.
Baca juga: Unjani Bandung dukung penurunan stunting di Loteng
Baca juga: Gabungan Organisasi Wanita Biak bantu cegah stunting
Rinciannya, katanya, 256 jiwa di Kecamatan Manguharjo, 385 jiwa di Taman, dan 281 jiwa di Kartoharjo. Pemkot terus melakukan intervensi agar target penurunan stunting dapat tercapai. Pihaknya meminta seluruh elemen dapat terlibat aktif dalam melakukan langkah-langkah preventif dan intervensi guna mencapai target yang lebih baik dalam menurunkan angka stunting di Kota Madiun.