Mataram (ANTARA) - 1.279 santri Mahad Darul Quran Hadits (MDQH) Nahdlatul Wathan (NW) Anjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), berziarah ke makam para ulama di Pulau Lombok, Rabu (6/9).
Muhammad Atsani, santri MDQH NW menyebutkan, makam yang akan diziarahi oleh santri MDQH NW itu, antara lain, Selaparang di Lombok Timur dan Masjid Kuno Bayan Beleq di Kabupaten Lombok Utara.
Ia juga menyebutkan ziarah tersebut diikuti juga oleh 40 Masyaikh atau Ustadz.
"Kami dari kepanitiaan juga sudah menyiapkan 50 bus untuk para santri dan satu penanggung jawab di setiap busnya," katanya.
Kegiatan ini menjadi sebuah tradisi dan rutin dilakukan setelah acara Dzikrol Hauliyah atau wisuda tasyakuran penamatan atas selesainya pendidikan tingkat sekolah tinggi mahad.
Ziarah ke sejumlah makam para ulama di Lombok tersebut, kata dia, untuk menghormati, mengenang dan mendoakan para ulama yang memiliki peran penting dalam sejarah penyebaran islam di Pulau Lombok.
Acara ini juga di hadiri oleh ulama dari Makkah, Syaikh Dr Musthafa Abu Zayyan At-Tilimsani dan Pengurus Besar Nahdalatul Wathan (PBNW) Maulana Syaikh Zainuddin At Sani beserta panglima Hisbullah TGH Solehuddin.
TGH Zaini Abddul Hannan Ustadz atau pengajar di MDQH NW menjelaskan sejarah makam Masjid Kuno Bayan kepada Syaikh Mustofa saat mengunjungi makam tersebut.
"Makam ini didirikan oleh Syaikh Gauz Abdul Razak penyebar Islam pertama di Lombok," terangnya.
Muhammad Atsani, santri MDQH NW menyebutkan, makam yang akan diziarahi oleh santri MDQH NW itu, antara lain, Selaparang di Lombok Timur dan Masjid Kuno Bayan Beleq di Kabupaten Lombok Utara.
Ia juga menyebutkan ziarah tersebut diikuti juga oleh 40 Masyaikh atau Ustadz.
"Kami dari kepanitiaan juga sudah menyiapkan 50 bus untuk para santri dan satu penanggung jawab di setiap busnya," katanya.
Kegiatan ini menjadi sebuah tradisi dan rutin dilakukan setelah acara Dzikrol Hauliyah atau wisuda tasyakuran penamatan atas selesainya pendidikan tingkat sekolah tinggi mahad.
Ziarah ke sejumlah makam para ulama di Lombok tersebut, kata dia, untuk menghormati, mengenang dan mendoakan para ulama yang memiliki peran penting dalam sejarah penyebaran islam di Pulau Lombok.
Acara ini juga di hadiri oleh ulama dari Makkah, Syaikh Dr Musthafa Abu Zayyan At-Tilimsani dan Pengurus Besar Nahdalatul Wathan (PBNW) Maulana Syaikh Zainuddin At Sani beserta panglima Hisbullah TGH Solehuddin.
TGH Zaini Abddul Hannan Ustadz atau pengajar di MDQH NW menjelaskan sejarah makam Masjid Kuno Bayan kepada Syaikh Mustofa saat mengunjungi makam tersebut.
"Makam ini didirikan oleh Syaikh Gauz Abdul Razak penyebar Islam pertama di Lombok," terangnya.