Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN RI Erick Thohir mengibaratkan dengan tembang "(Kalau) jodoh pasti bertemu" terkait kans/peluang dirinya untuk maju sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
"Ya, saya sudah sampaikan, percayalah kayak lagunya Afgan, kalau jodoh pasti bertemu. Itu aja kan," kata Erick menjawab pertanyaan wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, terkait kesiapan dirinya untuk menjadi bakal calon wakil presiden. Dalam kesempatan itu, Erick juga menjawab pertanyaan wartawan seputar pernyataan yang menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menawarkan nama Erick Thohir untuk menjadi pendamping Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Saya tidak tahu. Saya tidak tahu dan saya tidak pernah disampaikan hal-hal tersebut. Yang saya tahu, kemarin Pak Prabowo sama Pak Jokowi ke Pindad. Saya cuma diinformasikan," katanya.
Meski demikian, Erick mengatakan pernah menjalin hubungan dengan Prabowo dalam konteks kerja sama memberantas korupsi di lingkup BUMN Asabri yang bergerak di bidang asuransi sosial dan pembayaran pensiun khusus untuk Prajurit TNI, Anggota Polri, PNS Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Polri.
Menurut Erick, pemerintah sangat menginginkan adanya transformasi di industri pertahanan agar lebih mandiri di tengah situasi geopolitik global. Erick mengatakan, Presiden Jokowi sudah pasti memosisikan dirinya sebagai pimpinan negara yang ingin memastikan Indonesia menjadi negara maju di tengah dinamika geopolitik dan ekonomi.
Baca juga: PNM beri pelatihan khusus tingkatkan kompetensi karyawan
Baca juga: Nilai transaksi PaDi UMKM Januari-Agustus capai Rp3,5 triliun
Saat disinggung terkait peluang dirinya untuk mendampingi Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan, Erick memastikan masih memiliki hubungan kerja yang baik dengan mereka. "Saya sudah sampaikan bahwa komunikasi saya dengan Ganjar, Prabowo, sejak awal berlangsung dengan baik, dan dengan Pak Anies juga (komunikasi) berlangsung dengan baik dalam konteks pekerjaan ya," katanya.
"Ya, saya sudah sampaikan, percayalah kayak lagunya Afgan, kalau jodoh pasti bertemu. Itu aja kan," kata Erick menjawab pertanyaan wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, terkait kesiapan dirinya untuk menjadi bakal calon wakil presiden. Dalam kesempatan itu, Erick juga menjawab pertanyaan wartawan seputar pernyataan yang menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menawarkan nama Erick Thohir untuk menjadi pendamping Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Saya tidak tahu. Saya tidak tahu dan saya tidak pernah disampaikan hal-hal tersebut. Yang saya tahu, kemarin Pak Prabowo sama Pak Jokowi ke Pindad. Saya cuma diinformasikan," katanya.
Meski demikian, Erick mengatakan pernah menjalin hubungan dengan Prabowo dalam konteks kerja sama memberantas korupsi di lingkup BUMN Asabri yang bergerak di bidang asuransi sosial dan pembayaran pensiun khusus untuk Prajurit TNI, Anggota Polri, PNS Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Polri.
Menurut Erick, pemerintah sangat menginginkan adanya transformasi di industri pertahanan agar lebih mandiri di tengah situasi geopolitik global. Erick mengatakan, Presiden Jokowi sudah pasti memosisikan dirinya sebagai pimpinan negara yang ingin memastikan Indonesia menjadi negara maju di tengah dinamika geopolitik dan ekonomi.
Baca juga: PNM beri pelatihan khusus tingkatkan kompetensi karyawan
Baca juga: Nilai transaksi PaDi UMKM Januari-Agustus capai Rp3,5 triliun
Saat disinggung terkait peluang dirinya untuk mendampingi Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan, Erick memastikan masih memiliki hubungan kerja yang baik dengan mereka. "Saya sudah sampaikan bahwa komunikasi saya dengan Ganjar, Prabowo, sejak awal berlangsung dengan baik, dan dengan Pak Anies juga (komunikasi) berlangsung dengan baik dalam konteks pekerjaan ya," katanya.