Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar rembuk stunting dalam rangka mempercepat penurunan kasus anak/balita gagal tumbuh tersebut di daerah setempat.

Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin dalam keterangan tertulisnya, Ahad mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memantapkan tugas tugas yang telah diberikan kepada para pejabat ata OPD.

"Berbicara stunting juga bicara masalah anak. Kita semua harus kuat dan bisa memberikan hal-hal yang positif," katanya pada acara rembuk stunting di Sumbawa Barat.

Ia mengatakan , dalam melaksanakan tugas bukan keterpaksaan, tapi ini adalah panggilan jiwa, tugas semua adalah bagaimana membangun pemahaman yang sama kepada 228 posyandu yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa Barat.

"Kita boleh berbangga, angka stunting di Kabupaten Sumbawa Barat per Agustus 2023 sebesar 7,65 persen, dan ini terendah di NTB," katanya.

Tetapi menjadi persoalan, turunnya sangat kecil, disebabkan angka yang baru dari anak penderita stunting bertambah cukup besar.

"Ini butuh uluran tangan dari kita semua," katanya.

Ia berharap bagi para pejabat yang telah di SK kan oleh Bupati, agar dapat mengawasi jalannya posyandu yang tersebar di Kabupaten Sumbawa Barat.

"Kita bisa melihat langsung benar atau tidak kinerja penangan stunting di lapangan berjalan dengan baik," katanya.

Agen harus bisa mampu bekerjasama dengan para ASN yang telah ditugaskan oleh Bupati. Melihat langsung benar tidak agen ini berjalan selaras dengan posyandu. Ini saya katakan, karena banyak aktualisasi di lapangan tidak maksimal.

"Saya berharap para kabid jangan duduk, diam dan tidak melakukan apa apa. Pastikan setiap posyandu bisa bekerja secara maksimal. Buatkan catatan dan rekomendasi dari hasil penelusuran di lapangan," katanya.

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024