Mataram (ANTARA) - Tim Mahasiswa Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat (NTB), membuat inovasi cokelat sehat dengan campuran ekstrak daun salam yang memiliki khasiat kurangi risiko penyakit diabetes.
"Coklat truffle daun salam atau ChocoffleS ini memiliki khasiat mampu mengurangi risiko diabetes karena adanya kandungan flavonoid yang didapat dari ekstrak daun salam," kata Ketua Tim ChocoffleS, Yusril Hayadi, di Mataram, Senin.
Yusril mengatakan inovasi produk coklat sehat bertujuan untuk menjawab ketakutan masyarakat dalam mengonsumsi coklat yang memiliki rasa manis di tengah tingginya angka penderita diabetes di Indonesia.
"Kalau kami lihat peminat cokelat dari hari ke hari semakin tinggi, sedangkan berdasarkan data yang ada, Indonesia menempati urutan kelima penderita diabetes tertinggi di dunia. Itu yang ingin kami kurangi," katanya.
Sejauh ini, kata dia, produk berbahan dasar coklat premium dengan campuran ekstrak daun salam sudah diproduksi sebanyak lebih dari 100 buah dan sedang memperluas jangkauan pasar baik secara daring maupun luring.
Ia menambahkan produk cokelat tersedia dengan harga yang murah dengan beragam varian rasa yang unik.
"Meskipun menggunakan cokelat premium, kami menjual ChocoffleS dengan harga Rp30 ribu per kotak dengan varian rasa original, oreo, matcha, kacang almond, kacang mete, dan red velvet," ucapnya.
Bersama dengan empat rekannya, Sakinaturrizki Eka Putri, Muhammad Redi, Illiyani Solihatin, Baiq Nurul Fajriah, serta dosen pembimbing Muhammad Dzul Fadlli, mereka berharap ChocoffleS dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin mengonsumsi cokelat tanpa takut terkena penyakit diabetes.
"Selain itu kami berharap ChocoffleS dapat menjadi produk coklat nomor satu di Indonesia," ujarnya.
"Coklat truffle daun salam atau ChocoffleS ini memiliki khasiat mampu mengurangi risiko diabetes karena adanya kandungan flavonoid yang didapat dari ekstrak daun salam," kata Ketua Tim ChocoffleS, Yusril Hayadi, di Mataram, Senin.
Yusril mengatakan inovasi produk coklat sehat bertujuan untuk menjawab ketakutan masyarakat dalam mengonsumsi coklat yang memiliki rasa manis di tengah tingginya angka penderita diabetes di Indonesia.
"Kalau kami lihat peminat cokelat dari hari ke hari semakin tinggi, sedangkan berdasarkan data yang ada, Indonesia menempati urutan kelima penderita diabetes tertinggi di dunia. Itu yang ingin kami kurangi," katanya.
Sejauh ini, kata dia, produk berbahan dasar coklat premium dengan campuran ekstrak daun salam sudah diproduksi sebanyak lebih dari 100 buah dan sedang memperluas jangkauan pasar baik secara daring maupun luring.
Ia menambahkan produk cokelat tersedia dengan harga yang murah dengan beragam varian rasa yang unik.
"Meskipun menggunakan cokelat premium, kami menjual ChocoffleS dengan harga Rp30 ribu per kotak dengan varian rasa original, oreo, matcha, kacang almond, kacang mete, dan red velvet," ucapnya.
Bersama dengan empat rekannya, Sakinaturrizki Eka Putri, Muhammad Redi, Illiyani Solihatin, Baiq Nurul Fajriah, serta dosen pembimbing Muhammad Dzul Fadlli, mereka berharap ChocoffleS dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin mengonsumsi cokelat tanpa takut terkena penyakit diabetes.
"Selain itu kami berharap ChocoffleS dapat menjadi produk coklat nomor satu di Indonesia," ujarnya.