Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan berdasarkan data pengamatan cuaca dari 10 hari terakhir dari 4 lokasi pengamatan cuaca menunjukkan suhu di wilayah Nusa Tenggara Barat mencapai 31 hingga 37 derajat celsius.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorogi ZAM Lombok, Joko Raharjo mengatakan hasil pengamatan suhu di wilayah Lombok Tengah mencapai 31-33 derajat celsius. Kemudian hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat (Lombok Barat) 32.4 hingga 34.2 derajat celsius.
"Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Kaharudin (Sumbawa) suhu di NTB mencapai 33.8 hingga 37.0 derajat celsius. Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin (Bima) 33.4 hingga 36.2 derajat celsius," katanya.
Penyebab panas terik adalah sebagian besar wilayah NTB didominasi cuaca cerah berawan. Selain itu kurangnya tutupan akibat dari minimnya tingkat pertumbuhan awan dan tingkat kelembaban udara yang rendah.
"Wilayah NTB masih berada pada musim kemarau, sebagai akibat dari fenomena El Nino sedang aktif," katanya.
Posisi semu matahari sebang berada di wilayah ekuator, sehingga penyinaran matahari relatif lebih inten di wilayah Indonesia termasuk NTB.
BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi kesehatan terutama bagi masyarakat yang beraktifitas di luar ruangan agar terhindar dari dehidrasi kelelahan dan dampak buruk lainnya.
"Warga diharapkan tetap menjaga kesehatan," katanya.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorogi ZAM Lombok, Joko Raharjo mengatakan hasil pengamatan suhu di wilayah Lombok Tengah mencapai 31-33 derajat celsius. Kemudian hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat (Lombok Barat) 32.4 hingga 34.2 derajat celsius.
"Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Kaharudin (Sumbawa) suhu di NTB mencapai 33.8 hingga 37.0 derajat celsius. Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin (Bima) 33.4 hingga 36.2 derajat celsius," katanya.
Penyebab panas terik adalah sebagian besar wilayah NTB didominasi cuaca cerah berawan. Selain itu kurangnya tutupan akibat dari minimnya tingkat pertumbuhan awan dan tingkat kelembaban udara yang rendah.
"Wilayah NTB masih berada pada musim kemarau, sebagai akibat dari fenomena El Nino sedang aktif," katanya.
Posisi semu matahari sebang berada di wilayah ekuator, sehingga penyinaran matahari relatif lebih inten di wilayah Indonesia termasuk NTB.
BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi kesehatan terutama bagi masyarakat yang beraktifitas di luar ruangan agar terhindar dari dehidrasi kelelahan dan dampak buruk lainnya.
"Warga diharapkan tetap menjaga kesehatan," katanya.