Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusarsip) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi perpustakaan terbaik nasional 2023 dalam program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) setelah mengembangkan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

"Artinya keberadaan perpustakaan tidak hanya memberikan pemahaman literasi kepada masyarakat, namun juga dibarengi dengan pemberian berbagai program pelatihan kepada masyarakat," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lombok Tengah, H Muliawan di Praya, Rabu.

Prestasi tersebut sangat membanggakan untuk 2023 menjadi perpustakaan terbaik nasional program TPBIS. Prestasi ini mengulang prestasi tahun sebelumnya yang juga menjadi perpustakaan terbaik nasional, dan di tahun yang sama perpustakaan Lombok Tengah meraih predikat perpustakaan terbaik NTB.

"Semoga ini bisa menjadi motivasi kita semua untuk meningkatkan pembangunan di Lombok Tengah," katanya.

Ia mengatakan, keberadaan perpustakaan disamping untuk mengembangkan minat baca untuk meningkatkan minat literasi, namun diharapkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial.

Sehingga inklusi sosial ini digabungkan antara kemampuan membaca dengan ketersediaan buku dan keterampilan sosial.

“Selama ini kita kembangkan perpustakaan secara maksimal. Tidak hanya meningkatkan minat baca dan literasi, tetapi mampu menghadirkan program literasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya

Perpustakaan Lombok Tengah sedang berikhtiar membangun peradaban masyarakat, peradaban manusia guna menghadirkan sekaligus mensukseskan Indonesia Emas 2045.

Dia juga menjelaskan, selama ini membina perpustakaan desa, disamping menyediakan buku tapi masyarakat juga diajarkan berbagai keterampilan.

“Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) merupakan program unggulan Perpustakaan Nasional RI yang dimulai pada tahun 2020 sesuai dengan RPJMN 2020 - 2024 dan RPJMN 2025-2029 dengan mitra sejumlah 34 perpustakaan provinsi, 508 perpustakaan kabupaten dan 14.600 perpustakaan desa di seluruh Indonesia,” katanya.

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024