Mataram (Antara NTB)- Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana memberikan dukungan kepada Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mataram melakukan rehabilitasi terhadap tiga pelajar tingkat SMA di kota ini yang terbukti menjadi pengguna narkoba.
"Kita mendukung langkah BNNK untuk merehabilitasi pelajar tersebut, karena anak-anak ini hanya pemakai dan menjadi korban," katanya kepada wartawan di Mataram, Senin.
Pernyataan itu dikemukakannya menanggapi adanya tiga pelajar tingkat SMA di Kota Mataram, yang saat ini sedang menjalani rehabilitasi rawat jalan di klinik BNNK Mataram.
Mohan menilai, upaya rehabilitasi lebih baik karena hal itu bisa lebih berprospek menyelamatkan masa depan siswa, dibandingkan jika mereka dipidanakan atau dipenjarakan.
"Kalau mereka dipidanakan atau dipenjarakan itu akan jauh lebih merusak mental mereka," sebutnya.
Di sisi lain, wakil wali kota juga mendukung kreativitas dari BNNK untuk bisa penuhi permintaan sekolah dalam menjawab keresahan masyarakat dan wali murid dengan melaksanakan uji narkoba melalui tes urine di lingkungan sekolah.
"Upaya itu dapat memberikan keyakinan kepada masyarakat terutama kepada orang tua agar tidak resah dengan berbagai kasus-kasus narkoba di lingkungan sekolah," katanya.
Meskipun sudah terbukti tiga pelajar yang terkontaminasi narkoba, namun Mohan tidak ingin hal ini sepenuhnya diserahkan ke pihak sekolah.
"Jangan karena ada anak pengguna narkoba di satu sekolah lalu kita katakan sekoah itu gagal, sebab persoalan ini kompleks tidak bisa dilihat satu sisi," sebutnya.
Pasalnya, lanjut wakil wali kota, faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi, termasuk peran keluarga.
"Kalau keluarga mendirikan pondasinya kuat dan agamanya kuat, saya yakin semua generasi bangsa bisa kita selamatkan dari narkoba," ujarnya.
Kepala BNNK Mataram Nur Rachmat sebelumnya mengatakan rehabilitasi yang dilakukan tiga pelajar SMA Kota Mataram itu setelah dilakukan penyelamatan oleh tim dari BNNK Mataram di rumah mereka ketika sedang mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.
BNNK berhasil melakukan penyelamatan tiga pelajar laki-laki ini berdasarkan hasil laporan dari masyarakat sekitar, dan setelah dilakukan pemeriksaan membuktikan bahwa tiga pelajar itu hanya sebagai pengguna, BNNK mengambil kebijakan untuk melakukan rehabilitasi terhadap mereka.
"Jadi selama rehabilitasi, mereka tetap bisa melanjutkan pendidikannya dan pada jadwal yang telah ditentukan mereka harus datang ke klinik di BNNK untuk mendapatkan pelayanan rawat jalan, tentunya dengan didampingi orang tua mereka," katanya. (*)
"Kita mendukung langkah BNNK untuk merehabilitasi pelajar tersebut, karena anak-anak ini hanya pemakai dan menjadi korban," katanya kepada wartawan di Mataram, Senin.
Pernyataan itu dikemukakannya menanggapi adanya tiga pelajar tingkat SMA di Kota Mataram, yang saat ini sedang menjalani rehabilitasi rawat jalan di klinik BNNK Mataram.
Mohan menilai, upaya rehabilitasi lebih baik karena hal itu bisa lebih berprospek menyelamatkan masa depan siswa, dibandingkan jika mereka dipidanakan atau dipenjarakan.
"Kalau mereka dipidanakan atau dipenjarakan itu akan jauh lebih merusak mental mereka," sebutnya.
Di sisi lain, wakil wali kota juga mendukung kreativitas dari BNNK untuk bisa penuhi permintaan sekolah dalam menjawab keresahan masyarakat dan wali murid dengan melaksanakan uji narkoba melalui tes urine di lingkungan sekolah.
"Upaya itu dapat memberikan keyakinan kepada masyarakat terutama kepada orang tua agar tidak resah dengan berbagai kasus-kasus narkoba di lingkungan sekolah," katanya.
Meskipun sudah terbukti tiga pelajar yang terkontaminasi narkoba, namun Mohan tidak ingin hal ini sepenuhnya diserahkan ke pihak sekolah.
"Jangan karena ada anak pengguna narkoba di satu sekolah lalu kita katakan sekoah itu gagal, sebab persoalan ini kompleks tidak bisa dilihat satu sisi," sebutnya.
Pasalnya, lanjut wakil wali kota, faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi, termasuk peran keluarga.
"Kalau keluarga mendirikan pondasinya kuat dan agamanya kuat, saya yakin semua generasi bangsa bisa kita selamatkan dari narkoba," ujarnya.
Kepala BNNK Mataram Nur Rachmat sebelumnya mengatakan rehabilitasi yang dilakukan tiga pelajar SMA Kota Mataram itu setelah dilakukan penyelamatan oleh tim dari BNNK Mataram di rumah mereka ketika sedang mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.
BNNK berhasil melakukan penyelamatan tiga pelajar laki-laki ini berdasarkan hasil laporan dari masyarakat sekitar, dan setelah dilakukan pemeriksaan membuktikan bahwa tiga pelajar itu hanya sebagai pengguna, BNNK mengambil kebijakan untuk melakukan rehabilitasi terhadap mereka.
"Jadi selama rehabilitasi, mereka tetap bisa melanjutkan pendidikannya dan pada jadwal yang telah ditentukan mereka harus datang ke klinik di BNNK untuk mendapatkan pelayanan rawat jalan, tentunya dengan didampingi orang tua mereka," katanya. (*)