Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan program penataan pedestrian di pintu masuk kota bagian utara di wilayah Rembiga dan bagian timur wilayah Sweta agar memberikan kesan kepada pengguna telah memasuki gerbang kota.
"Penataan pedestrian di pintu masuk tersebut menjadi prioritas agar memberikan kesan berbeda ketika tamu masuk ke wilayah Kota Mataram," kata Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setda Kota Mataram Miftahurrahman di Mataram, Selasa.
Menurut dia, penataan pedestrian di bagian utara yakni di Jalan DR Wahidin Rembiga akan dilanjutkan hingga di gapura perbatasan di wilayah Midang Kabupaten Lombok Barat atau sekitar 700 meter.
Penataan pedestrian dilakukan dengan menggunakan paving block tiga dimensi sehingga memberikan nilai estetika keindahan, dan kawasan tersebut bisa terlihat lebih rapi.
"Untuk tahap pertama, tahun ini sudah kita laksanakan penataan pedestrian di kawasan Rembiga. Namun dengan anggaran terbatas kita baru bisa mengerjakan sekitar 50 persen dari target," katanya.
Begitu juga untuk penataan pedestrian bagian timur di wilayah Sweta sampai ke perbatasan di wilayah Gerimak Kabupaten Lombok Barat atau sekitar 2 kilomter lebih.
"Kemarin kita anggarkan Rp400 juta atau masin-masing titik Rp200 juta sehingga pekerjaan dilakukan dengan penunjukan langsung. Pedestrian menggunakan paving block tiga dimensi," katanya.
Sementara untuk penataan tahap dua pada 2024, juga telah siapkan anggaran masing-masing titik Rp200 juta.
"Untuk di bagian utara, tahun depan penataan bisa tuntas. Tapi untuk di bagian timur masih butuh anggaran lagi karena pedestrian lebih panjang," katanya.
Sedangkan di bagian selatan terutama di pintu masuk melalui "bypass" di Lingkar Selatan sejauh ini sudah bisa tertata maksimal, namun yang perlu menjadi atensi adalah bagian selatan di wilayah Dasan Cermen.
"InsyaAllah, tahun depan kawasan pintu masuk di Dasan Cermen juga akan kita tata agar semua pintu masuk wilayah Kota Mataram bisa rapi secara merata," katanya.
"Penataan pedestrian di pintu masuk tersebut menjadi prioritas agar memberikan kesan berbeda ketika tamu masuk ke wilayah Kota Mataram," kata Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setda Kota Mataram Miftahurrahman di Mataram, Selasa.
Menurut dia, penataan pedestrian di bagian utara yakni di Jalan DR Wahidin Rembiga akan dilanjutkan hingga di gapura perbatasan di wilayah Midang Kabupaten Lombok Barat atau sekitar 700 meter.
Penataan pedestrian dilakukan dengan menggunakan paving block tiga dimensi sehingga memberikan nilai estetika keindahan, dan kawasan tersebut bisa terlihat lebih rapi.
"Untuk tahap pertama, tahun ini sudah kita laksanakan penataan pedestrian di kawasan Rembiga. Namun dengan anggaran terbatas kita baru bisa mengerjakan sekitar 50 persen dari target," katanya.
Begitu juga untuk penataan pedestrian bagian timur di wilayah Sweta sampai ke perbatasan di wilayah Gerimak Kabupaten Lombok Barat atau sekitar 2 kilomter lebih.
"Kemarin kita anggarkan Rp400 juta atau masin-masing titik Rp200 juta sehingga pekerjaan dilakukan dengan penunjukan langsung. Pedestrian menggunakan paving block tiga dimensi," katanya.
Sementara untuk penataan tahap dua pada 2024, juga telah siapkan anggaran masing-masing titik Rp200 juta.
"Untuk di bagian utara, tahun depan penataan bisa tuntas. Tapi untuk di bagian timur masih butuh anggaran lagi karena pedestrian lebih panjang," katanya.
Sedangkan di bagian selatan terutama di pintu masuk melalui "bypass" di Lingkar Selatan sejauh ini sudah bisa tertata maksimal, namun yang perlu menjadi atensi adalah bagian selatan di wilayah Dasan Cermen.
"InsyaAllah, tahun depan kawasan pintu masuk di Dasan Cermen juga akan kita tata agar semua pintu masuk wilayah Kota Mataram bisa rapi secara merata," katanya.