Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menerima Rp10 triliun proyek Millenium Challenge Corporation (MCC) kedua hibah dari Amerika Serikat (AS) untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di daerah ini.
"Tercatat 5 provinsi di Indonesia yang akan menerima hibah MCC sebesar Rp10 triliun itu, selain Riau, juga Kepri, Sumsel, Sulut dan Bali. Bantuan ini dilakukan melalui kesepakatan antara Pemprov Riau dengan PT Pertamina Patra Niaga (PPN) terkait program hibah Compact-2 MCC, tersebut," kata Gubernur Riau Syamsuar saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Menurut Gubernur Syamsuar, Pemprov Riau berhasil mendapatkan hibah MCC melalui perjuangan panjang Bappedalitbang. Hal ini sekaligus keberhasilan Pemprov Riau mendapat dukungan anggaran pembangunan di luar APBD dan APBN.
Ia menyebutkan kerja sama ini sebagai bentuk dukungan dalam penyediaan lahan untuk pembangunan proyek infrastruktur program Compact-2 MCC di Patra Batu Bintang Commercial Estate (PBBCE), Kota Dumai.
"Dukungan tersebut sebagai tindak lanjut pelaksanaan proyek peningkatan fasilitas fery Roro Dumai-Pulau Rupat yang saat ini telah memasuki tahapan penyusunan kelayakan studi dalam upaya pengembangan transportasi dan logistik di Provinsi Riau," katanya pula.
Dia menjelaskan proyek ini diusulkan Pemprov Riau menjadi proyek percontohan pada program Compact-2 MCC dengan pertimbangan yakni Roro Dumai-Pulau Rupat merupakan akses penghubung antara Dumai dan Pulau Rupat, dimana Pulau Rupat merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Selain itu, Dermaga Roro Dumai juga sedang dipersiapkan untuk menghubungkan Roro Dumai-Melaka yang merupakan bagian dari kerja sama regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).
"Pulau Rupat berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan Malaysia, sehingga perlu percepatan pembangunan aksesibilitas secara terfokus. Untuk meningkatkan aksesibilitas dan pengembangan kawasan Pulau Rupat serta mengurangi antrean kapal roro menuju Pulau Rupat, perlu dibangun jalan lingkar Pulau Rupat dan dermaga yang menghubungkan antara Dumai ke Pulau Rupat," katanya lagi.
Baca juga: Pemkot Mataram meminta KPU merinci penggunaandana hibah Pilkada 2024
Baca juga: Eks Ketua KONI Dompu didakwa korupsi dana hibah Rp1,1 miliar
Proyek ini juga meliputi pembangunan dermaga penyeberangan Dumai-Pulau Rupat merupakan solusi untuk peningkatan pergerakan barang dan jasa dari dan menuju Pulau Rupat.
"Dermaga ini merupakan infrastruktur penunjang yang sangat strategis untuk membuka potensi ekonomi, khususnya sektor perikanan dan pariwisata. Selain itu, juga untuk meningkatkan konektivitas daerah pesisir yang menghubungkan antara Kota Dumai dan Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis," demikian Syamsuar.
"Tercatat 5 provinsi di Indonesia yang akan menerima hibah MCC sebesar Rp10 triliun itu, selain Riau, juga Kepri, Sumsel, Sulut dan Bali. Bantuan ini dilakukan melalui kesepakatan antara Pemprov Riau dengan PT Pertamina Patra Niaga (PPN) terkait program hibah Compact-2 MCC, tersebut," kata Gubernur Riau Syamsuar saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Menurut Gubernur Syamsuar, Pemprov Riau berhasil mendapatkan hibah MCC melalui perjuangan panjang Bappedalitbang. Hal ini sekaligus keberhasilan Pemprov Riau mendapat dukungan anggaran pembangunan di luar APBD dan APBN.
Ia menyebutkan kerja sama ini sebagai bentuk dukungan dalam penyediaan lahan untuk pembangunan proyek infrastruktur program Compact-2 MCC di Patra Batu Bintang Commercial Estate (PBBCE), Kota Dumai.
"Dukungan tersebut sebagai tindak lanjut pelaksanaan proyek peningkatan fasilitas fery Roro Dumai-Pulau Rupat yang saat ini telah memasuki tahapan penyusunan kelayakan studi dalam upaya pengembangan transportasi dan logistik di Provinsi Riau," katanya pula.
Dia menjelaskan proyek ini diusulkan Pemprov Riau menjadi proyek percontohan pada program Compact-2 MCC dengan pertimbangan yakni Roro Dumai-Pulau Rupat merupakan akses penghubung antara Dumai dan Pulau Rupat, dimana Pulau Rupat merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Selain itu, Dermaga Roro Dumai juga sedang dipersiapkan untuk menghubungkan Roro Dumai-Melaka yang merupakan bagian dari kerja sama regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).
"Pulau Rupat berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan Malaysia, sehingga perlu percepatan pembangunan aksesibilitas secara terfokus. Untuk meningkatkan aksesibilitas dan pengembangan kawasan Pulau Rupat serta mengurangi antrean kapal roro menuju Pulau Rupat, perlu dibangun jalan lingkar Pulau Rupat dan dermaga yang menghubungkan antara Dumai ke Pulau Rupat," katanya lagi.
Baca juga: Pemkot Mataram meminta KPU merinci penggunaandana hibah Pilkada 2024
Baca juga: Eks Ketua KONI Dompu didakwa korupsi dana hibah Rp1,1 miliar
Proyek ini juga meliputi pembangunan dermaga penyeberangan Dumai-Pulau Rupat merupakan solusi untuk peningkatan pergerakan barang dan jasa dari dan menuju Pulau Rupat.
"Dermaga ini merupakan infrastruktur penunjang yang sangat strategis untuk membuka potensi ekonomi, khususnya sektor perikanan dan pariwisata. Selain itu, juga untuk meningkatkan konektivitas daerah pesisir yang menghubungkan antara Kota Dumai dan Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis," demikian Syamsuar.