Jakarta (ANTARA) - Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan Setiaji mengatakan bahwa mereka sedang merencanakan sebuah fitur poin untuk aplikasi SatuSehat yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan obat atau multivitamin dengan gratis.
“Kami nantinya akan menyiapkan poin, misalnya nanti jalan kaki 5.000 langkah, nanti kami kasih poin yang bisa ditukar dengan obat, multivitamin, dan bahkan bisa nonton bioskop secara gratis,” ujar Setiaji di Jakarta, Senin (6/11).
Dia berharap dengan kehadiran fitur tersebut, masyarakat dapat mengubah kebiasaan dan gaya hidup menjadi mencegah penyakit, daripada mengobati penyakit.
“Ini masih direncanakan,” kata Setiaji menegaskan.
Sistem poin pada aplikasi SatuSehat, kata Setiaji, rencananya tidak hanya melibatkan apotek, tetapi, juga bank, perusahaan swasta, dan pihak lainnya yang memungkinkan untuk menjadi mitra dalam pengembangan aplikasi SatuSehat ini.
“Tahun depan rencananya kami meluncurkan fiturnya yang baru,” ucap dia.
Untuk saat ini, aplikasi SatuSehat, yang dahulu dikenal dengan PeduliLindungi, sudah memiliki fitur yang memungkinkan penggunanya untuk melihat rekam medis dari kurang lebih 600 layanan kesehatan. Setiaji juga mengungkap kemungkinan SatuSehat dapat terhubung dengan perangkat pintar, misalnya smartwatch (jam tangan pintar).
Selain itu, dia juga menargetkan agar pengembangan aplikasi SatuSehat dapat menambah fitur sertifikat vaksin untuk anak-anak sehingga orang tua dapat mengamati vaksinasi apa saja yang harus didapatkan oleh anak-anak mereka.
Baca juga: Cacar monyet di Indonesia bertambah jadi 27 kasus
Baca juga: Kemenkes pastikan imunisasi rutin lengkap dan baik dilaksanakan di Batam
“Termasuk juga pengingat untuk minum obat, skrining penyakit kejiwaan, dan lain sebagainya,” kata Setiaji.
Penambahan fitur-fitur tersebut diharapkan bisa membuat SatuSehat menjadi aplikasi yang dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
“Kami nantinya akan menyiapkan poin, misalnya nanti jalan kaki 5.000 langkah, nanti kami kasih poin yang bisa ditukar dengan obat, multivitamin, dan bahkan bisa nonton bioskop secara gratis,” ujar Setiaji di Jakarta, Senin (6/11).
Dia berharap dengan kehadiran fitur tersebut, masyarakat dapat mengubah kebiasaan dan gaya hidup menjadi mencegah penyakit, daripada mengobati penyakit.
“Ini masih direncanakan,” kata Setiaji menegaskan.
Sistem poin pada aplikasi SatuSehat, kata Setiaji, rencananya tidak hanya melibatkan apotek, tetapi, juga bank, perusahaan swasta, dan pihak lainnya yang memungkinkan untuk menjadi mitra dalam pengembangan aplikasi SatuSehat ini.
“Tahun depan rencananya kami meluncurkan fiturnya yang baru,” ucap dia.
Untuk saat ini, aplikasi SatuSehat, yang dahulu dikenal dengan PeduliLindungi, sudah memiliki fitur yang memungkinkan penggunanya untuk melihat rekam medis dari kurang lebih 600 layanan kesehatan. Setiaji juga mengungkap kemungkinan SatuSehat dapat terhubung dengan perangkat pintar, misalnya smartwatch (jam tangan pintar).
Selain itu, dia juga menargetkan agar pengembangan aplikasi SatuSehat dapat menambah fitur sertifikat vaksin untuk anak-anak sehingga orang tua dapat mengamati vaksinasi apa saja yang harus didapatkan oleh anak-anak mereka.
Baca juga: Cacar monyet di Indonesia bertambah jadi 27 kasus
Baca juga: Kemenkes pastikan imunisasi rutin lengkap dan baik dilaksanakan di Batam
“Termasuk juga pengingat untuk minum obat, skrining penyakit kejiwaan, dan lain sebagainya,” kata Setiaji.
Penambahan fitur-fitur tersebut diharapkan bisa membuat SatuSehat menjadi aplikasi yang dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari.