Surabaya (ANTARA) - Pimpinan DPRD Kota Surabaya menyebut RSUD Surabaya Timur yang kini dalam proses pembangunan menjadi solusi mengatasi antrean pasien yang berobat di dua RSUD milik pemerintah kota (pemkot) lainnya, yakni RSUD Soewandhie dan Bhakti Darma Husada (BDH).
Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah dalam keterangannya di Surabaya, Kamis, mengatakan tidak hanya makin mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat, RSUD Surabaya Timur itu dinilai modern dan desain gedungnya bagus.
"Kami mengapresiasi terwujudnya rumah sakit di Surabaya Timur itu," ujarnya.
Menurutnya, jauh-jauh hari pihaknya sudah mendorong agar pemkot membuatkan RSUD untuk warganya. Begitu dimulainya pembangunan RSUD Surabaya Timur ini, Laila senang, karena melebihi ekspektasinya. Apalagi, lanjut dia, rumah sakit tersebut sudah mirip hotel, bahkan desain dan fasilitasnya bagus mulai dari ruang tunggu sampai ruang inapnya.
Meski demikian, Laila mengingatkan agar kualitas pelayanan kesehatan di Surabaya juga terus ditingkatkan, baik di Puskesmas maupun RSUD.
Hal sama juga dikatakan Ketua Komisi D Bidang Kesehatan DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah. Ia mengatakan selama ini terjadi antrean panjang pasien di RSUD Soewandhie di wilayah Surabaya Utara dan RSUD Bhakti Darma Husada (BDH) di wilayah Surabaya Barat.
"Kami berharap RSUD Surabaya Timur bisa mengurai antrean panjang pasien itu," katanya.
Desain RSUD Surabaya Timur berlokasi di Jalan Medokan Asri Tengah, Blok RL V, Kelurahan Kalirungkut, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya. (ANTARA/HO-Faiq/Pemkot Surabaya)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menyampaikan pembangunan RSUD Surabaya Timur sebagai komitmen pemkot dalam pemerataan pelayanan kesehatan di Kota Pahlawan. Rumah sakit tersebut sekaligus untuk melengkapi keberadaan dua rumah sakit sebelumnya, yakni RSUD Soewandhie dan RSUD BDH.
Wali Kota Eri berharap dengan berdirinya RSUD Surabaya Timur tersebut, pemkot bisa memberikan pelayanan kesehatan lebih maksimal kepada masyarakat. Rencananya, RSUD Surabaya Timur dibangun dengan pelayanan unggulan untuk ibu dan anak.
"Nanti di Rumah Sakit Surabaya Timur kami lebih utamakan untuk ibu dan anak, tapi tetap untuk semua penyakit juga bisa dilayani, dan rumah sakit ini ditargetkan tahun depan selesai, sehingga bisa dinikmati dan digunakan untuk melayani warga Surabaya," ujarnya.
Sebagai informasi, RSUD Surabaya Timur dibangun di atas lahan seluas sekitar 5,3 hektare. Sementara untuk lahan pembangunan tahap awal 1,7 hektare. Pembangunan RSUD dengan nilai kontrak mencapai Rp494 miliar tersebut memiliki jangka waktu pelaksanaan 360 hari kalender. RSUD ini ditargetkan rampung pada akhir September 2024.
Baca juga: RSUD Praya menyediakan layanan bedah syaraf
Baca juga: Rumah Sakit Mandalika NTB meraih akreditasi paripurna
RSUD Surabaya Timur memiliki luas bangunan sekitar 37 ribu meter persegi yang terdiri atas dua menara dan podium. Masing-masing menara bangunan itu terdiri atas 8 lantai dan berkapasitas total seluruhnya 257 tempat tidur.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah dalam keterangannya di Surabaya, Kamis, mengatakan tidak hanya makin mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat, RSUD Surabaya Timur itu dinilai modern dan desain gedungnya bagus.
"Kami mengapresiasi terwujudnya rumah sakit di Surabaya Timur itu," ujarnya.
Menurutnya, jauh-jauh hari pihaknya sudah mendorong agar pemkot membuatkan RSUD untuk warganya. Begitu dimulainya pembangunan RSUD Surabaya Timur ini, Laila senang, karena melebihi ekspektasinya. Apalagi, lanjut dia, rumah sakit tersebut sudah mirip hotel, bahkan desain dan fasilitasnya bagus mulai dari ruang tunggu sampai ruang inapnya.
Meski demikian, Laila mengingatkan agar kualitas pelayanan kesehatan di Surabaya juga terus ditingkatkan, baik di Puskesmas maupun RSUD.
Hal sama juga dikatakan Ketua Komisi D Bidang Kesehatan DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah. Ia mengatakan selama ini terjadi antrean panjang pasien di RSUD Soewandhie di wilayah Surabaya Utara dan RSUD Bhakti Darma Husada (BDH) di wilayah Surabaya Barat.
"Kami berharap RSUD Surabaya Timur bisa mengurai antrean panjang pasien itu," katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menyampaikan pembangunan RSUD Surabaya Timur sebagai komitmen pemkot dalam pemerataan pelayanan kesehatan di Kota Pahlawan. Rumah sakit tersebut sekaligus untuk melengkapi keberadaan dua rumah sakit sebelumnya, yakni RSUD Soewandhie dan RSUD BDH.
Wali Kota Eri berharap dengan berdirinya RSUD Surabaya Timur tersebut, pemkot bisa memberikan pelayanan kesehatan lebih maksimal kepada masyarakat. Rencananya, RSUD Surabaya Timur dibangun dengan pelayanan unggulan untuk ibu dan anak.
"Nanti di Rumah Sakit Surabaya Timur kami lebih utamakan untuk ibu dan anak, tapi tetap untuk semua penyakit juga bisa dilayani, dan rumah sakit ini ditargetkan tahun depan selesai, sehingga bisa dinikmati dan digunakan untuk melayani warga Surabaya," ujarnya.
Sebagai informasi, RSUD Surabaya Timur dibangun di atas lahan seluas sekitar 5,3 hektare. Sementara untuk lahan pembangunan tahap awal 1,7 hektare. Pembangunan RSUD dengan nilai kontrak mencapai Rp494 miliar tersebut memiliki jangka waktu pelaksanaan 360 hari kalender. RSUD ini ditargetkan rampung pada akhir September 2024.
Baca juga: RSUD Praya menyediakan layanan bedah syaraf
Baca juga: Rumah Sakit Mandalika NTB meraih akreditasi paripurna
RSUD Surabaya Timur memiliki luas bangunan sekitar 37 ribu meter persegi yang terdiri atas dua menara dan podium. Masing-masing menara bangunan itu terdiri atas 8 lantai dan berkapasitas total seluruhnya 257 tempat tidur.