Mataram (ANTARA) - Nilai ekspor Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Oktober 2023 naik menjadi sebesar 261,24 juta dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan September hanya 85,282 juta dolar AS. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Wahyudin mengatakan nilai ekspor tersebut mengalami kenaikan sebesar 206,29 persen dibandingkan bulan September 2023 yang lalu.
"Jika dibandingkan bulan Oktober tahun 2022, juga mengalami kenaikan 12,82 persen," ujarnya dalam keterangan tertulis diterima wartawan, di Mataram, Kamis.
Wahyudin menjelaskan kelompok komoditas ekspor NTB yang terbesar pada bulan Oktober 2023 adalah barang galian/tambang nonmigas sebesar 257,166 juta dolar AS atau 98,44 persen.
Selanjutnya perhiasan/permata sebesar 2,311 juta dolar AS atau 0,88 persen, ikan dan udang sebesar 751,478 juta dolar AS atau 0,29 persen, garam, belerang, dan kapur sebesar 386,082 juta dolar AS atau 0,15 persen.
Kemudian dilanjutkan, biji-bijian berminyak sebesar 292,452 juta dolar AS atau 0,11 persen, dan daging dan ikan olahan sebesar 189,827 dolar AS atau 0,07 persen. Untuk nilai impor pada bulan Oktober 2023 sebesar 80,52 juta dolar AS.
"Ini berarti impor mengalami kenaikan sebesar 143,32 persen dibandingkan dengan impor bulan September 2023 sebesar 33,09 juta dolar AS," kata Wahyudin.
Baca juga: Nilai ekspor Maluku periode Januari-Agustus 2023 turun
Baca juga: Nilai ekspor Gorontalo meningkat 78,59 persen
Kelompok komoditas impor dengan nilai terbesar pada bulan Oktober 2023 adalah mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 69,61 persen, mesin dan peralatan listrik 11,96 persen. Karet dan barang dari karet sebesar 11,78 persen, bahan bakar mineral sebesar 2,59 persen, tembaga sebesar 1,77 persen serta bahan peledak sebesar 1,57 persen.
"Neraca perdagangan NTB pada bulan Oktober 2023 mengalami surplus sebesar 180,72 juta dolar AS," katanya pula.
"Jika dibandingkan bulan Oktober tahun 2022, juga mengalami kenaikan 12,82 persen," ujarnya dalam keterangan tertulis diterima wartawan, di Mataram, Kamis.
Wahyudin menjelaskan kelompok komoditas ekspor NTB yang terbesar pada bulan Oktober 2023 adalah barang galian/tambang nonmigas sebesar 257,166 juta dolar AS atau 98,44 persen.
Selanjutnya perhiasan/permata sebesar 2,311 juta dolar AS atau 0,88 persen, ikan dan udang sebesar 751,478 juta dolar AS atau 0,29 persen, garam, belerang, dan kapur sebesar 386,082 juta dolar AS atau 0,15 persen.
Kemudian dilanjutkan, biji-bijian berminyak sebesar 292,452 juta dolar AS atau 0,11 persen, dan daging dan ikan olahan sebesar 189,827 dolar AS atau 0,07 persen. Untuk nilai impor pada bulan Oktober 2023 sebesar 80,52 juta dolar AS.
"Ini berarti impor mengalami kenaikan sebesar 143,32 persen dibandingkan dengan impor bulan September 2023 sebesar 33,09 juta dolar AS," kata Wahyudin.
Baca juga: Nilai ekspor Maluku periode Januari-Agustus 2023 turun
Baca juga: Nilai ekspor Gorontalo meningkat 78,59 persen
Kelompok komoditas impor dengan nilai terbesar pada bulan Oktober 2023 adalah mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 69,61 persen, mesin dan peralatan listrik 11,96 persen. Karet dan barang dari karet sebesar 11,78 persen, bahan bakar mineral sebesar 2,59 persen, tembaga sebesar 1,77 persen serta bahan peledak sebesar 1,57 persen.
"Neraca perdagangan NTB pada bulan Oktober 2023 mengalami surplus sebesar 180,72 juta dolar AS," katanya pula.