Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan dua kunci utama terkait pertanian modern di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Terkait pertanian modern di IKN Nusantara terdapat dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, dengan menerapkan teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Jadi tidak seperti business as usual tetapi mengeluarkan teknologi yang baru," ujar Kepala OIKN Bambang Susantono di Jakarta, Sabtu.
Kedua, terkait lingkungan hidup, Bambang mengatakan akan menggunakan teknologi baru yang bersahabat dengan lingkungan.
“Tidak ada lagi pestisida yang tidak ramah lingkungan, semuanya harus kita lakukan sesuai dengan kaidah-kaidah lingkungan hidup karena Ibu Kota Nusantara ini hijau, jadi harus memenuhi kaidah-kaidah lingkungan hidup,” katanya.
Selain itu, katanya. untuk mendukung ketahanan pangan di Nusantara dicapai tidak hanya secara mandiri tetapi berkolaborasi dengan daerah mitra.
“Kita tidak bisa berdiri sendiri, ada yang namanya rantai pasok pangan atau food supply chain, itu adalah bagaimana IKN Nusantara dan daerah mitra bersama-sama memikul dan berkolaborasi sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan pangan di Ibu Kota Nusantara,” ujar Bambang.
Ia mengajak masyarakat untuk menjadi petani ibu kota yang modern. “Semuanya menjadi warga ibu kota, jadi petani yang sekarang di Samboja, Loa Kulu, Loa Janan, Muara Jawa semuanya menjadi warga Ibu Kota Nusantara, jadi saya mohon semuanya siap menjadi warga Ibu Kota Nusantara. Insyaallah tahun depan," kata Bambang.
Baca juga: Kemenkeu mencatat realisasi belanja IKN Rp13 triliun per Oktober
Baca juga: WSBP membangun dua bacthing plant khusus suplai proyek IKN
Menurut dia, para petani di IKN Nusantara harus menerapkan inovasi teknologi pertanian.
“Tidak bisa lagi teman-teman (petani) pakai cara yang biasa karena menjadi referensi nasional, semua orang melihat petani ibu kota seperti apa,” katanya.
"Terkait pertanian modern di IKN Nusantara terdapat dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, dengan menerapkan teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Jadi tidak seperti business as usual tetapi mengeluarkan teknologi yang baru," ujar Kepala OIKN Bambang Susantono di Jakarta, Sabtu.
Kedua, terkait lingkungan hidup, Bambang mengatakan akan menggunakan teknologi baru yang bersahabat dengan lingkungan.
“Tidak ada lagi pestisida yang tidak ramah lingkungan, semuanya harus kita lakukan sesuai dengan kaidah-kaidah lingkungan hidup karena Ibu Kota Nusantara ini hijau, jadi harus memenuhi kaidah-kaidah lingkungan hidup,” katanya.
Selain itu, katanya. untuk mendukung ketahanan pangan di Nusantara dicapai tidak hanya secara mandiri tetapi berkolaborasi dengan daerah mitra.
“Kita tidak bisa berdiri sendiri, ada yang namanya rantai pasok pangan atau food supply chain, itu adalah bagaimana IKN Nusantara dan daerah mitra bersama-sama memikul dan berkolaborasi sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan pangan di Ibu Kota Nusantara,” ujar Bambang.
Ia mengajak masyarakat untuk menjadi petani ibu kota yang modern. “Semuanya menjadi warga ibu kota, jadi petani yang sekarang di Samboja, Loa Kulu, Loa Janan, Muara Jawa semuanya menjadi warga Ibu Kota Nusantara, jadi saya mohon semuanya siap menjadi warga Ibu Kota Nusantara. Insyaallah tahun depan," kata Bambang.
Baca juga: Kemenkeu mencatat realisasi belanja IKN Rp13 triliun per Oktober
Baca juga: WSBP membangun dua bacthing plant khusus suplai proyek IKN
Menurut dia, para petani di IKN Nusantara harus menerapkan inovasi teknologi pertanian.
“Tidak bisa lagi teman-teman (petani) pakai cara yang biasa karena menjadi referensi nasional, semua orang melihat petani ibu kota seperti apa,” katanya.