Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat berkolaborasi dengan Perumda Amerta Dayan Gunung menggelar penanaman pohon di kawasan sumber mata air di Desa Selelos, Kecamatan Gangga.
"Banyak upaya yang dilakukan oleh pemda maupun penggiat lingkungan untuk memelihara alam dan menjaga sumber mata air," kata Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu pada acara penghijauan dengan tema Tajuk Air itu, Rabu.
Ia mengatakan jumlah mata air begitu banyak di Lombok Utara, namun seiring berjalan waktu sedikit demi sedikit mulai berkurang disebabkan ringannya tangan masyarakat merusaknya.
"Sumber mata air kita kini mulai berkurang," katanya.
Masalah air selalu menjadi perhatian karena merupakan kebutuhan utama. "Kami sangat mengapresiasi Perumda Amerta Dayan Gunung yang telah menyelenggarakan penghijauan di wilayah yang menjadi titik sumber mata air," katanya.
Bupati juga menyampaikan harapan agar tanaman yang digunakan adalah yang memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat.
"Kewajiban kita sebagai masyarakat tentunya dapat memelihara alam yang kita tempati agar dapat dinikmati anak cucu di masa depan," katanya.
Direktur Perumda Amerta Dayan Gunung Firmansyah mengatakan program Tajuk Air pertama kali dilakukan pada 2018 di Mata Air Jonplanka, dan tahun ini kembali digelar di Desa Selelos sebagai bentuk daya dukung terhadap lingkungan, mata air, maupun aliran sungai di Lombok Utara.
"Tajuk Air sebagai sebuah gerakan hijau yang berbasis kolektif dan berfokus pemulihan sumber mata air," katanya.
Selain berproses pada pola kerja lingkungan yang berbasis pada pemulihan sumber mata air, Tajuk Air juga meningkatkan kesadaran pentingnya keterjagaan lingkungan sebagai daya dukung kedekatan manusia dengan semangat bersama masyarakat.
Baca juga: PDAM Lotim akan perpanjang sewa lahan sumber air Raden Soedjono
Baca juga: Warga Petamburan Jakarta terdampak kebocoran pipa dapat bantuan PAM Jaya
"Tahun ini Tajuk Air dilaksanakan di wilayah Desa Selelos dan di beberapa lokasi lainnya dengan mendistribusikan 4.000 pohon untuk mata air dan daerah aliran sungai," katanya.
"Banyak upaya yang dilakukan oleh pemda maupun penggiat lingkungan untuk memelihara alam dan menjaga sumber mata air," kata Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu pada acara penghijauan dengan tema Tajuk Air itu, Rabu.
Ia mengatakan jumlah mata air begitu banyak di Lombok Utara, namun seiring berjalan waktu sedikit demi sedikit mulai berkurang disebabkan ringannya tangan masyarakat merusaknya.
"Sumber mata air kita kini mulai berkurang," katanya.
Masalah air selalu menjadi perhatian karena merupakan kebutuhan utama. "Kami sangat mengapresiasi Perumda Amerta Dayan Gunung yang telah menyelenggarakan penghijauan di wilayah yang menjadi titik sumber mata air," katanya.
Bupati juga menyampaikan harapan agar tanaman yang digunakan adalah yang memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat.
"Kewajiban kita sebagai masyarakat tentunya dapat memelihara alam yang kita tempati agar dapat dinikmati anak cucu di masa depan," katanya.
Direktur Perumda Amerta Dayan Gunung Firmansyah mengatakan program Tajuk Air pertama kali dilakukan pada 2018 di Mata Air Jonplanka, dan tahun ini kembali digelar di Desa Selelos sebagai bentuk daya dukung terhadap lingkungan, mata air, maupun aliran sungai di Lombok Utara.
"Tajuk Air sebagai sebuah gerakan hijau yang berbasis kolektif dan berfokus pemulihan sumber mata air," katanya.
Selain berproses pada pola kerja lingkungan yang berbasis pada pemulihan sumber mata air, Tajuk Air juga meningkatkan kesadaran pentingnya keterjagaan lingkungan sebagai daya dukung kedekatan manusia dengan semangat bersama masyarakat.
Baca juga: PDAM Lotim akan perpanjang sewa lahan sumber air Raden Soedjono
Baca juga: Warga Petamburan Jakarta terdampak kebocoran pipa dapat bantuan PAM Jaya
"Tahun ini Tajuk Air dilaksanakan di wilayah Desa Selelos dan di beberapa lokasi lainnya dengan mendistribusikan 4.000 pohon untuk mata air dan daerah aliran sungai," katanya.