Denpasar (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari mengaku sengaja secara mendadak pada malam hari mengunjungi gudang logistik Pemilu 2024 milik KPU Denpasar di Bali.

“Memang sengaja dadakan menunjukkan bahwa teman-teman KPU daerah masih standby bekerja, dan kita hadir di gudang logistik KPU Denpasar dan mengetahui surat suara untuk pemilu DPR RI Dapil Bali, DPRD provinsi khususnya Dapil Bali I, dan DPRD Denpasar semuanya sudah diterima oleh KPU Denpasar,” kata dia di Denpasar, Rabu (13/12).

Sekitar pukul 22.30 Wita, ia memantau satu per satu kardus berisi surat suara di mana penyelenggara telah menerima seluruh jenis surat suara yang dicetak di Bali, sedangkan untuk surat suara yang dicetak pusat yaitu untuk pemilihan presiden-wakil presiden dan DPD belum tiba.

Selanjutnya, kata dia, logistik surat suara yang sudah ada harus segera disortir, tujuannya agar KPU segera mengetahui berapa kekurangan yang harus diganti rekanan percetakan serta memastikan bahwa surat suara akan dikemas sesuai dengan peruntukan.

Di Denpasar terdapat 1.887 tempat pemungutan suara (TPS), artinya setelah dilakukan pelipatan oleh relawan yang juga sempat disaksikan langsung oleh Hasyim, seluruh surat suara harus dipastikan berada di tempat-tempat yang sesuai.

Sejauh ini KPU RI melihat belum ada kendala dalam proses distribusi logistik dalam negeri, lantaran sejak setahun lalu mereka telah memetakan daerah yang masuk kategori terjauh, terpencil, dan terluar, sehingga koordinasi dengan aparat dan pemerintah daerah sudah terjalin.

Begitu pula di luar negeri, katanya, surat suara bagi pemilih di luar negeri justru diprioritaskan dengan dua jenis surat yaitu untuk memilik presiden-wakil presiden dan DPR RI.

“Untuk cetak surat suara pemilu luar negeri yang melayani pemilih sekitar 1.750.000 warga itu sudah dicetak semua, dilipat, dan dikirim ke 128 panitia pemilihan luar negeri (PPLN), yang diutamakan kloter pertama yang jaraknya jauh kemudian gelombang kedua yang relatif dekat atau terjangkau Indonesia,” ujar Hasyim.

Baca juga: Bawaslu NTB melaporkan 10 kasus pelanggaran pemilu ASN ke KASN
Baca juga: Pengamat UB menyoroti gaya komunikasi politik masing-masing capres

Alasan KPU RI mengutamakan pemilih luar negeri adalah faktor waktu, yaitu ketika Pemilu 2024 berlangsung para 14 Februari, ada negara lain yang melakukan pemilihan pada 11 Februari atau 10 Februari.

“Ada juga yang Jumat, 9 Februari 2024 terutama daerah Timur Tengah setelah azar sampai malam, ada lagi yang lebih awal yaitu 4 Februari yaitu di negara-negara yang tanggal 14 Februari-nya ada Imlek, warga kita kan kerjanya sebagian besar sektor domestik sehingga ketika ada perayaan kemungkinan hadir ditanggal itu lebih berat izinnya,” katanya.


 

Pewarta : Ni Putu Putri Muliantari
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024