Lubuk Basung,- (ANTARA) -
Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengajak petani untuk melakukan peremajaan kelapa sawit yang tidak produktif sehingga hasil panen akan meningkat dan berdampak terhadap kemajuan ekonomi mereka.
Dengan tidak produktif hasil kelapa sawit tersebut, pemerintah mengupayakan membantu masyarakat melalui program peremajaan kelapa sawit. Di Agam, katanya, program tersebut sudah berjalan semenjak 2019 dan hingga saat ini jumlah yang terealisasi relatif kecil.
"Lakukan peremajaan kelapa sawit yang tidak produktif dengan petunjuk teknis yang sudah ditetapkan, sehingga pada masa yang akan datang produk sawit di Agam dapat ditingkatkan,” kata Kepala Dinas Pertanian Agam Afniwirman di Lubuk Basung, Rabu (13/12).
Ia mengatakan saat ini perkebunan kelapa sawit masyarakat rata-rata sudah banyak melebihi umur produktif. Namun, ada yang masih dalam umur produktif tetapi hasil produksinya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan tidak produktif hasil kelapa sawit tersebut, pemerintah mengupayakan membantu masyarakat melalui program peremajaan kelapa sawit. Di Agam, katanya, program tersebut sudah berjalan semenjak 2019 dan hingga saat ini jumlah yang terealisasi relatif kecil.
"Saya berharap petani sawit untuk dapat bersama-sama memanfaatkan bantuan ini, agar lahan perkebunan sawit bisa berproduksi secara maksimal," katanya.
Ia mengatakan program peremajaan kelapa sawit ini untuk membantu petani kecil dalam memperbaharui perkebunan kelapa sawit dengan tanaman kelapa sawit yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi.
Baca juga: Ribuan petani siap ramaikan Pertemuan Nasional Petani Sawit
Baca juga: Realisasi DBH sawit di Bengkulu Rp34,45 miliar
Baca juga: Ribuan petani siap ramaikan Pertemuan Nasional Petani Sawit
Baca juga: Realisasi DBH sawit di Bengkulu Rp34,45 miliar
Program ini dikelola dan didanai oleh Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dengan memberikan bantuan hibah sebesar Rp30 juta per hektare.
"1.275 hektare lahan kepala sawit rakyat telah diremajakan menggunakan dana BPDPKS," katanya.
Agam memiliki areal perkebunan kelapa sawit seluas 38.227 hektare yang terdiri atas perkebunan rakyat seluas 19.877 hektare dan Perusahaan Besar Swasta Nasional (PBSN) seluas 18.350 hektare.
Kelapa sawit merupakan potensi utama dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di empat kecamatan, yakni Tanjung Mutiara, Lubuk Basung, Ampek Nagari, dan Palembayan.
"Jadi perkebunan sawit rakyat perlu didorong untuk mengurus STD-B, sehingga akan diperoleh data akurat yang dapat digunakan sebagai dasar dalam penetapan kebijakan dalam pengembangan usaha kelapa sawit rakyat di Agam," katanya.