Mataram (Antara NTB) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaksanakan panen raya padi dengan mekanisasi di Desa Keru, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, dalam kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jumat.

Di lokasi panen raya padi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman didampingi Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin, Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat, Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, dan Bupati Lombok Barat, H Faozan Khalid langsung melakukan panen menggunakan mesin harvester.

Pada kesempatan seusai panen raya Bupati Lombok Barat, Faozan Halid menyampaikan terima kasih atas kedatangan Menteri Pertanian beserta rombongan untuk terjun bersama petani dan mendengarkan keluhannya.

"Kedatangan pak Menteri ke daerah kami memberikan motivasi bagi kami untuk bekerja untuk meningkatkan produksi," katanya.

Ia menjelaskan saat ini pertanian di Lombok Barat memiliki 17 ribu hektar lahan dan selalu swasembada pangan. Pada tahun 2016, hasil produksi padi Lombok Barat surplus 27 ribu ton.

"Hasil produksi kami masih bisa ditingkatkan jika potensi yang kami miliki bisa dimanfaatkan, seperti daerah selatan dapat menjadi daerah pertanian baru, namun jika sarana dan prasarana pertanian seperti embung dan irigasi diperbaiki," jelasnya.

Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin mengakui capaian produksi pertanian NTB meningkat setiap tahun.

"Kita patut bersyukur produksi pangan kita mengalami peningkatan. Produksi padi sebesar 2.417.392 ton gabah kering giling (gkg) mengalami peningkatan 14,21 % dibandingkan tahun 2014 yang hanya berjumlah sebesar 2.116.537 ton," sebutnya.

Bahkan, untuk sasaran produksi tahun 2016, padi di NTB sebesar 2.408.270 ton gkg, dengan luas tanam 481.913 ha, dengan luas panen 462.237 ha dan produktivitas 52,06 kw/ha.

Karena itu, Amin menegaskan NTB siap meningkatkan produksi pertanian dengan memperhatikan kesejahteraan para petani.

"Produksi terus kita tingkatkan khususnya komoditas utama padi, jagung, kedelai, tetapi tentu tata niaganya perlu diatur agar stabilitas harga bisa terjamin dan bisa meningkatkan kesejahteraan para petani di NTB," harap wagub.

Menanggapi itu, Menteri Andi Amran Sulaiman, menjelaskan Kementerian telah bekerja keras untuk menstabilkan harga, seperti harga jagung yang kini telah berangsur membaik.

"Harga jagung kini membaik tentunya kesejahteraan petani juga naik. Impor turun turun 60 persen ketika saya setahun jadi menteri, bagaimana kalau dua tahun. Insya Allah, kita tekadkan tahun depan NTB dapat menjadi lumbung jagung nasional," tegasnya.

Karena itu, Menteri Pertanian mengajak Wagub NTB untuk menjadikan lahan pertanian NTB 400 ribu hektar, dengan menjanjikan bantuan penuh seluruh benih dan pupuk dari Kementerian Pertanian serta jaminan dibeli oleh pemerintah.

"Pak Wagub, bisa tidak kita jadikan lahan pertanian NTB 400 ribu hektar, dengan hasinya dibeli oleh pemerintah, dan harga beli jagung tidak boleh kurang dari Rp3.150 per kg. Kalau sepuluh ton, pendapatan petani bisa mencapai 30 juta," tandas Amran Sulaiman. (*)

Pewarta :
Editor : Nur Imansyah
Copyright © ANTARA 2024